Rieke Diah Pitaloka Konsisten Perjuangkan Nasib TKI dan Buruh

CIREBON (CT) – Lahir di Garut dengan nama lengkap Rieke Diah Pitaloka, lulusan pendidikan terakhir di Universitas Indonesia Jurusan Filsafat ini, memulai karir politikya sebagai aktivis perempuan dibidang Lingkungan Hidup, selain itu aktif terlibat dalam advokasi kasus kasus yang melibatkan buruh dan tenaga kerja Indonesia, tani serta nelayan.

Rieke Diah Pitaloka yang terkenal sebagai pemeran utama dalam sinetron bajaj bajuri di program sebuah televisi nasional ini, juga tercatat terlibat dalam pergerakan mahasiswa tahun 1998 dan pada tahun 1999 pernah bergabung di Partai Kebangkitan Bangsa pada masa kepemimpinan KH Abdurahman Wahid,

Kepeduliannya dan konsistensinya terhadap perjuangan buruh, pada tahun 2007 oleh Organisasi Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), Rieke Diah Pitaloka kemudian diangkat sebagai duta buruh migran, yang dihadiri Direktur ILO Indonesia, Alan Boulton dan Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Depnakertrans,

Pemikiran pilihan politik dan ideologis membuat pada tahun 2008, Rieke Diah Pitaloka memutuskan bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, alasanya PDIP memberi ruang gerak padanya untuk fokus pada perjuangan politik bagi buruh dan TKI.

Rieke kemudian terpilih sebagai anggota DPR RI dari PDIP periode 2009-2014 untuk daerah pemilihan Jawa Barat II untuk Kabupaten Bandung dan Kabupatem Bandung Barat. Tahun 2013 oleh PDIP melalui Ketua Umum Megawati Sukarno Putri, diberi rekomendasi sebagai satu satunya perempuan dalam Pilkada Jawa Barat, untuk melakukan penyadaran politik dan melawan politik uang. Hasilnya 5,7 juta warga Jabar memilih dirinya namun lantaran terpaut 2,9 persen rieke tidak berhasil mengalahkan Ahmad Heryawan.

Investasi kerja yang bagus dibidang politik, membuat Rieke Diah Pitaloka yang kembali maju di Pemilihan Legislatif 9 April 2014 lalu, kembali terpilih  tanpa melakukan politik uang. Bahkan di KPU tercatat memperoleh suara 255.064 suara terbesar di  Jawa Barat. (CT-091)

BACA JUGA:  Limbah Genteng Disulap Menjadi Kreasi Bernilai Ekonomis Tinggi

Komentar