Citrust.id, – Background seorang politisi akan memengaruhi bagaimana dirinya bersikap saat nanti menjabat. Berangkat dari masyarakat kelas bawah, seorang politisi akan lebih punya sikap dan kepedulian terhadap nasib “wong cilik”.
Seperti salah satunya calon legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Jahari. Ia adalah politisi yang mengawali karirnya sebagai buruh rotan dan pengurus partai di level yang paling bawah.
Ia bercerita, sejak lulus Madrasah Aliyah Negeri (MAN), dirinya langsung masuk sebagai ketua ranting PDIP. Saat itu usianya 20 tahun.
“Disamping sebagai pengurus partai, saya juga bekerja sebagai buruh rotan. Saat itu saya bekerja jadi buruh karena harus memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga,” terangnya.
Ia yang kini mencalonkan diri sebagai Calon Anggota Legislatif (Caleg) Dapil I (Kecamatan Dukupuntang, Sumber, Plered, Weru, Plumbon) kembali bercerita, setelah lulus MAN ingin sekali melanjutkan ke Perguruan Tinggi, namun terkendala biaya.
“Penghasilan saya dari buruh rotan Saat itu (tahun 2000-an) hanya berkisar Rp12.500 per hari. Hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup,” kenangnya.
Jahari menambahkan, ada banyak faktor dirinya terjun ke politik. “Salah satunya saya paling senang dengan mata pelajaran Tata Negara. Sehingga saya selalu diajak diskusi dengan guru-guru tentang banyak hal mengenai pemerintahan dan yang lainnya,” terangnya.
Selain itu sejak duduk di bangku Aliyah, dirinya suka mempelajari sejarah nabi Muhammad SAW khususnya mengenai strategi politik yang ia lakukan.
“Basic pendidikan saya adalah Aliyah, sehingga politik yang sangat saya idolakan adalah politik yang selalu diajarkan oleh nabi Muhammad SAW. Melalui hal itu, saya selalu bertoleransi walaupun terdapat perbedaan dan tidak pernah memaksakan kehendak, serta selalu memberikan contoh dan suri Tauladan yang baik,” pungkasnya. /Citrust.id
Komentar