Citrust.id – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dinilai berperan penting dalam mendorong transformasi pelayanan kesehatan yang semakin berkualitas dan merata. Selama lebih dari satu dekade berjalan, program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat sebagai peserta, tetapi juga berdampak positif bagi fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Hal tersebut disampaikan Dokter Spesialis Bedah Saraf, Festus Andrianto Susilo, yang juga menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) Group Rumah Sakit di wilayah Jawa Barat. Menurut dia, kehadiran Program JKN membuka akses layanan kesehatan yang lebih luas bagi masyarakat tanpa harus terbebani biaya.
“Keberadaan JKN memberikan ruang yang lebih besar bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang mudah dijangkau dan terjamin mutunya,” ujar Festus saat ditemui seusai jam praktiknya.
Festus menilai, JKN tidak hanya membantu peserta, tetapi juga mendorong fasilitas kesehatan untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan sekaligus memperluas jangkauan layanan. Ia menyebut, upaya tersebut menjadi bagian dari pengabdian fasilitas kesehatan dalam mendukung terwujudnya Universal Health Coverage (UHC) di Indonesia.
“Tidak hanya membantu masyarakat, layanan JKN juga mendorong kami selaku fasilitas kesehatan untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan memperluas jangkauan layanan. Bagi kami, ini merupakan bentuk kontribusi nyata dalam mendukung UHC,” kata dia.
Ia menambahkan, penguatan kualitas layanan dalam Program JKN perlu dibarengi dengan kolaborasi yang solid antar pemangku kepentingan. Menurutnya, tantangan kebutuhan masyarakat yang semakin dinamis harus dijawab melalui peningkatan kompetensi tenaga medis serta pengembangan sistem pelayanan yang adaptif terhadap kemajuan teknologi.
Berbagai inovasi berbasis teknologi informasi dalam Program JKN dinilai turut mendorong fasilitas kesehatan untuk menghadirkan layanan yang lebih efisien dan responsif. Salah satu langkah yang dilakukan, kata Festus, adalah mengintegrasikan sistem rumah sakit dengan aplikasi Mobile JKN.
“Hadirnya berbagai fitur pada aplikasi Mobile JKN yang terintegrasi dengan sistem di fasilitas kesehatan mempermudah pasien dalam mengakses layanan medis. Pasien tidak perlu lagi mengantre lama dan dapat memperoleh layanan secara lebih cepat dan efisien,” ujarnya.
Menurut Festus, integrasi sistem tersebut tidak hanya memberikan manfaat bagi fasilitas kesehatan, tetapi juga memberikan keuntungan yang lebih besar bagi pasien sebagai pengguna layanan.
Melihat perkembangan positif tersebut, Festus menekankan pentingnya penguatan ekosistem layanan JKN secara berkelanjutan. Dengan jumlah peserta yang terus meningkat dan kompleksitas layanan yang semakin tinggi, diperlukan komitmen bersama agar seluruh proses pelayanan berjalan efektif, transparan, serta memberikan kepastian bagi masyarakat.
“Kami senantiasa siap bersinergi untuk memberikan pelayanan terbaik dan kenyamanan bagi peserta. Ini merupakan bagian dari upaya menjaga keberlangsungan Program JKN agar terus memberikan manfaat secara berkelanjutan bagi masyarakat,” pungkas Festus. (Haris)













