Peserta Apresiasi Upaya Transformasi Mutu Layanan Program JKN

  • Bagikan
Peserta Apresiasi Upaya Transformasi Mutu Layanan Program JKN
Edi Riyadi apresiasi upaya transformasi mutu layanan Program JKN. (Foto: Ist.)

Citrust.id – Edi Riyadi, seorang pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang saat ini ditugaskan menjadi dosen di salah satu Perguruan Tinggi Swasta, mengakui sangat terbantu dengan adanya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Dalam upaya perawatan medis untuk sakit yang ia derita, Edi mengungkapkan bahwa pelayanan kesehatan menjadi peserta JKN sangat mudah, cepat dan juga setara.

DItemui saat sedang mengakses layanan, dirinya menceritakan bagaimana pengalamannya menjadi pasien penderita penyakit kronis dalam menggunakan Program JKN.

“Saya menderita sakit jantung dan paru-paru. Beberapa bulan yang lalu saya sempat masuk ICU di rumah sakit karena serangan jantung, selama perawatan sampai dengan kontrol tidak ada iur biaya sama sekali alhamdulillah. Selama ini saya belum pernah mengalami diskriminasi karena menjadi pasien JKN ya, justru saya merasa terbantu dan merasakan manfaatnya langsung,” ujar Edi, Rabu (24/7/2024).

Menurut Edi, BPJS Kesehatan semakin memberikan kemudahan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Salah satunya adalah dengan menggunakan Aplikasi Mobile JKN. Dirinya yang harus rutin berobat rawat jalan sangat terbantu dengan adanya fitur antrean online tersebut dalam Aplikasi Mobile JKN. Fitur tersebut membuat pendaftaran menjadi lebih simple.

“Saat saya tahu ada cara pendaftaran secara online, saya langsung gunakan untuk pendaftaran kontrol rutin saya. Di situ saya jadi tahu estimasi antrean waktu tunggu dan berapa lama lagi untuk diperiksa dokter. Jadi saya tidak perlu buru-buru atau khawatir karena sudah ada jadwalnya, mulai dari waktu praktik, nomor antrean dan informasi yang saya butuhkan. Enggak lama kok, kalaupun harus antre menurut saya wajar, karena banyak pasien yang memerlukan pelayanan kesehatan juga sama seperti saya,” jelas Edi.

BACA JUGA:  BPJS Kesehatan Cirebon Ajak FKTP Optimalkan Prolanis

Dirinya mengungkapkan bahwa sampai dengan saat ini pemberian pelayanan kepada peserta JKN semakin berkembang dan memberikan kemudahan. Tidak perlu lagi membawa berkas fotokopi, cukup dengan menunjukan Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada KTP elektronik. Selain itu, sudah tidak dijumpai lagi kekosongan obat untuk peserta JKN, semua obat yang diresepkan oleh dokter tersedia.
Bagi Edi, kelengkapan pelayanan kesehatan tersebut memudahkan ia dalam mendapatkan keseteraan pelayanan.

Ia juga menuturkan tidak ada kendala saat diharuskan melakukan rujukan antar rumah sakit, dikarenakan rumah sakit yang dikunjungi sebelumnya tidak terdapat pelayanan tersebut namun ia memerlukan penanganan medis.

“Waktu itu saya dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam, setelah mengikuti beberapa tes, ternyata saya harus dirujuk ke dokter spesialis urologi. Saya sempat khawatir kalau rujukan itu tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan karena di rumah sakit tersebut tidak ada. Setelah mendapatkan penjelasan dari dokter dan dirujuk ke rumah sakit lain yang terdapat pelayanan spesialis urologi, saya lega karena alhamdulillah ditanggung. Bisa dibayangkan kalau saya harus mengeluarkan biaya untuk berobat saya yang termasuk penyakit berbiaya tinggi. Rasanya tidak sedikit yang harus saya keluarkan,” papar Edi.

Untuk itu, dirinya berharap BPJS Kesehatan terus menghadirkan beragam inovasi yang bisa dimanfaatkan oleh peserta. Menurutnya, dengan inovasi yang dihadirkan bisa lebih memudahkan peserta dalam mengakses pelayanan dan memenuhi kebutuhannya, baik keperluan administrasi maupun pelayanan kesehatan.

“Bagi saya ini sudah sangat baik. Saya merasakan transformasi yang luar biasa. Saya berterima kasih kepada BPJS Kesehatan dan fasilitas kesehatan yang telah memberikan pelayanan terbaik untuk peserta JKN dan selalu menjaga kualitas pelayanan. Program JKN ini bukanlah sekedar memberikan perlindungan dalam jaminan kesehatan bagi masyarakat Indonesia, tapi juga salah satu bentuk solidaritas dan gerakan gotong royong yang menjadi identitas masyarakat Indonesia. Sukses selalu BPJS Kesehatan!,” tutup Edi. (*)

BACA JUGA:  Miswono Puas dengan Program JKN
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *