Sudah Tepatkah Dena Menjadi Calon Wakil Eman Suherman?

Citrust.id – Sabtu, 24 Agustus 2024, saya menerima kabar, bahwa Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerakan Indonesia Raya (DPP Gerindra), melalui surat nomor 08-1201/Kpts/DPP-Gerindra/2024 tentang Persetujuan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati, memutuskan H. Eman Suherman, Drs., M.M, dan Dena Muhamad Ramdhan untuk maju mendaftar sebagai pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Majalengka pada Pilkada 2024.

Sebelum saya berpendapat tepat atau tidak tepat Dena menjadi wakil Eman Suherman, saya ingin sedikit membahas terlebih dahulu sosok H. Eman Suherman di mata saya.

H. Eman Suherman bagi saya dan keluarga bukan sosok yang asing. Saya dengan H. Eman Suherman memang tidak ada hubungan darah, tapi hubungan silaturahmi antara orang tua saya dengan orang tua H. Eman Suherman sudah terjalin dengan sangat baik dari dulu sampai sekarang. Artinya sejak saya kecil, saya sudah sering berinteraksi langsung dengan sosok H. Eman Suherman.

Saya masih ingat pertengahan tahun 2022, Saya berkesempatan berdiskusi cukup serius dengan beliau. Karena Saya merasa anak muda, dan berdasarkan statistik penduduk Majalengka itu mayoritas adalah usia di bawah 45 tahun (seumuran saya), maka Saya bertanya “Apa komitmen H. Eman dalam pemberdayaan generasi muda di Majalengka?” beliau dengan gaya khasnya menjawab “Salah satu faktor yang membuat zaman berkembang dengan cepat, adalah pesatnya perkembangan teknologi informasi, dalam pemerintahan pun sekarang sebagian besar berbasis digital, saya sebagai generasi tua (terdahulu) merasa kewalahan kalau tidak didukung anak-anak muda, karena saat ini anak muda adalah “pemilik panggung”, kami yang tua-tua ini hanya bisa menuntun” jawaban H. Eman Suherman membuat saya terdiam, sambil berkata dalam hati saya “Ieu H. Eman teh bener kitunya? Atawa padu basa-basi wae?”

Beberapa bulan yang lalu, saya kembali dipanggil oleh H. Eman ke rumahnya, dalam pembicaraan empat mata, saya ditanya langsung oleh beliau “Ngawangun Majalengka kahareupna kudu kumaha?” saya sampaikan kepada beliau, pada intinya “Saya sangat berterima kasih kepada Pak H. Karna Sobahi dan Pak Tarsono D. Mardiana tentunya kepada Pak H. Eman Suherman sendiri sebagai Sekretaris Daerah, selama kepemimpinan beliau-beliau sudah banyak membangun berbagai infrastruktur yang menambah kecantikan kota dan beberapa tempat wisata.

Akan tetapi itu saja tidak cukup untuk membuat masyarakat Majalengka lebih sejahtera, kepemimpinan kedepan, harus kumaha carana rakyat Majalengka bisa gampang digawe ulah loba ADM itu ieu, gampang berobat ka puskesmas atawa ka rumah sakit, gampang sakola, gampang meuli gemuk (pupuk), gampang cai keur sapopoe (PDAM), gampang cai keur pertanian, pedagang kecil laris, jalan sae, pelayanan publik sae, jeung sajabina”.

Tidak lama kemudian beliau menjawab “Bismillah, hayu bantu saya untuk Majalengka langkung SAE”, kemudian saya jawab “Beri saya waktu untuk memikirkannya” beberapa hari kemudian saya menemui beliau lagi, dan saya menyatakan siap membersamai beliau menuju Majalengka Langkung SAE.

Setelah saya berada dalam lingkaran beliau, saya semakin paham dan yakin komitmen beliau terhadap pemberdayaan anak muda Majalengka. Tim kecil beliau lebih dari 80% anak muda, yang selama ini dipandang sebelah mata, dianggap tidak becus, dicap tidak berpengalaman. Mulai dari ajudan, sekretaris pribadi, tim ahli, tim media, dan lain sebagainya mayoritas adalah anak muda, dibawah usia 40 tahun.

Beliau selalu berpesan dalam setiap kali rapat “Kade kabalener gawe, sing jalujur, sing nyaah ka batur”, bahkan saya masih ingat salah satu anggota tim kami ditegur langsung oleh H. Eman gara-gara tidak mau buka pintu kaca mobil saat melintasi jalan kecil “Lamun ngaliwat ka jalan leutik, buka kaca, tanya batur, sing someah, seuri” begitu pesan beliau.

Kembali membahas Dena Muhamad Ramdhan sebagai bakal calon wakil Bupati Majalengka yang akan mendampingi beliau, bagi saya ini bukan sesuatu yang mengejutkan, karena kembali kepada apa yang saya sampaikan diatas, H. Eman Suherman ini punya komitmen tinggi terhadap anak muda Majalengka, dari segi usia Kang Dena dengan saya tidak berbeda jauh, hanya terpaut 2 tahun, beliau lebih senior dari saya.

Ketika sekarang H. Eman Suherman bepasangan dengan Dena Muhamad Ramdhan bagi saya ini adalah bukti nyata keberpihakan H. Eman Suherman terhadap kaum muda Majalengka.

Sosok Dena di mata saya adalah sosok anak muda yang luar biasa, dia tidak terlahir dari keluarga pejabat, beliau sangat gigih merintis pekerjaan dari nol di Majalengka, dan beliau juga punya pemikiran-pemikiran yang luar biasa tentang Majalengka kedepan, meskipun masih muda tapi dari segi pengalaman dan jaringan, saya angkat topi untuk anak muda yang satu ini.

Jadi sudah tepatkah H. Eman berpasangan dengan Dena Muhamad Ramdhan? Jawabannya ada dalam diri hati nurani anda masing-masing, karena setiap orang memiliki cara pandang yang berbeda-beda.

Gelar S. Ramdhani
(Penulis adalah anak muda Majalengka yang saat ini menjadi seorang akademisi di Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus))

Komentar