Solar Mahal dan Cuaca Buruk, Nelayan Indramayu Melaut dengan Cara Tulak

INDRAMAYU (CT) – Permasalahan yang terjadi pada nelayan Indramayu masih belum usai, dengan kenaikkan harga solar ditambah sekarang permasalah cuaca semakin menyulitkan para nelayan untuk melaut. Demi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, nelayan di Desa Junti, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu tetap melaut dengan cara tulak (pagi pergi pulang sore), Kamis (11/12).

Hal ini dilakukan para nelayan hanya untuk bertahan hidup, menurut Dedi Aryanto Manager tempat pelelangan ikan (TPI) mengatakan hal ini menambah penurunan pada produksi ikan, yang dulu bisa mencapai lebih dari 3 ton perbulan sekarang hanya 2 ton perbulan.

“Permasalah kenaikan harga solar dan cuaca semakin menjadi pemicu penurunan pada produksi ikan, yang dulu kami bisa mencapai 3 ton lebih perbulan sekarang hanya sekitar 2 ton, jenis ikannya pun kebanyakan kurang baik,” katanya.

Sementara itu, menurut Supardi, salah satu nelayan mengaku ia sangat sulit untuk melaut, biaya perbekalan yang membengkak dan cuaca yang buruk sangat menyulitkan mereka, akan tetapi untuk tetap memenuhi kebutuhan hidup mereka, para nelayan tetap melaut degan cara tulak.

“Kami nelayan sangat kesulitan untuk melaut bukan hanya biaya perbekalan yang membengkak akan tetapi cuaca yang buruk pun menjadi masalah kami, kami semakin sulit untuk melaut, tetapi kebutuhan hidupkan harus tetap terpenuhi, jadi kami memilih cara tulak untuk memenuhi kebutuhan kami tersebut,” keluhnya. (CT-112)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *