Rencana Naming Rights Stasiun Cirebon Batal, Sally Minta Solusi Adil

  • Bagikan
Rencana Naming Rights Stasiun Cirebon Batal, Sally Minta Solusi Adil
Owner BT Batik Trusmi, Sally Giovanny. (Foto: Haris/Citrust.id)

Citrust.id – Rencana penambahan nama Batik Trusmi pada Stasiun Cirebon melalui kerja sama naming rights dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) batal secara mendadak hanya beberapa hari sebelum peresmian.

Owner BT Batik Trusmi, Sally Giovanny, mengungkapkan bahwa tawaran kerja sama telah diajukan PT KAI sejak lima bulan lalu dan akhirnya disepakati dengan kontrak berdurasi tiga tahun. Konsep kerja sama tersebut tidak mengubah nama Stasiun Cirebon.

“Tidak benar kalau sampai mengganti nama Stasiun Cirebon. Tetap Stasiun Cirebon, hanya ada tambahan BT Batik Trusmi. Jadi jangan sampai salah paham,” ujar Sally, Rabu (1/10/2025).

Ia menyampaikan, persiapan peresmian sudah dilakukan secara matang, termasuk agenda fashion show dan karnaval batik yang bertepatan dengan Hari Batik Nasional pada 2 Oktober.

Undangan pun telah tersebar luas, termasuk kepada pejabat negara, seperti Menteri Kebudayaan (Menbud) Indonesia Fadli Zon. Bahkan, protokol Wakil Presiden dikabarkan telah mengonfirmasi kehadiran.

Namun, dua hari sebelum acara berlangsung, tepatnya pada 29 September malam, BT Batik Trusmi menerima kabar dari PT KAI yang menyatakan pembatalan kerja sama.

“Kami kaget sekali. Ini keputusan sepihak yang sangat tidak profesional, apalagi persiapan sudah 90 persen selesai,” kata Sally.

Meski kecewa, Sally menegaskan pihaknya telah menyampaikan keberatan. PT KAI disebut menjanjikan evaluasi ulang, dan hasil rapat final masih ditunggu. Ia berharap ada solusi adil, termasuk kompensasi atas kerugian yang sudah timbul.

Lebih jauh, Sally menilai kerja sama naming rights di fasilitas publik bukanlah hal baru. Ia mencontohkan keberadaan Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng, Blok M BCA, dan Istora Mandiri.

“Ini hal yang lumrah, hanya mungkin di Cirebon masih dianggap baru sehingga muncul pro dan kontra,” jelasnya.

BACA JUGA:  Batik Generasi Milenial

Menurut Sally, pihaknya sudah menyiapkan investasi belasan miliar rupiah sebagai bentuk komitmen mendukung pariwisata Cirebon.

“Empat tahun terakhir pariwisata Cirebon stagnan. Dengan adanya Stasiun Cirebon BT Batik Trusmi, kami harap orang luar kota lebih mengenal potensi wisata dan batik Cirebon, sehingga bisa ikut menggerakkan ekonomi UMKM,” pungkasnya. (Haris)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *