Oleh Dadang Kusnandar*)
LUKISAN corak abstrak ukuran kecil merupakan karya yang diproduksi 5 (lima) tahun lalu. Sayang sekali lukisan itu tersimpan di gudang. Tidak dipajang di Cheribon Galery miliknya.
Hade Herman yang saya kenal energik dan kerap berpameran di beberapa hotel berbintang di Cirebon, siang itu berbincang tentang lukisan kaca, lukisan kanvas dan prospek seni lukis ke depan.
Menurut pria sederhana itu harus ada keseriusan pihak terkait untuk memasarkan karya lukis ke tengah publik. Selain itu para pelukis juga memanfaatkan galery seni secara optimal.
Perbincangan melebar kepada beberapa teman sesama pelukis. Ipon Bae yang menitipkan karya lukisnya saat berkarya di bantaran Kali Sukalila sebelum balik ke Pulau Dewata. Lukisan kaca bergambar Presiden Jokowi karya Toto Sunu yang sukses terjual Rp1 milyar di Cirebon hari ini (Senin, 2 Oktober 2017), juga menyangkut dinamika seni lukis di Cirebon khususnya.
“Tadi baru saja teman-teman ngobrol di sini”, ujar pelukis berambut agak gondrong ini.
Lima tahun tidak menggarap sebuah lukisan kadang membuat dia rindu untuk melukis lagi. Kerinduan itu dilampiaskan secara ikut menorehkan beberapa sapuan kuas berbalut cat minyak ke kanvas yang tengah dikerjakan temannya sesama pelukis.
Unik juga cara melampiaskan kerinduannya terhadap lukisan. Betapa pun begitu, lukisan utuh karya sendiri jauh lebih baik ketimbang hanya menggoreskan satu dua kali sapuan kuas pada karya orang lain.
Sebagai akhir obrolan di siang terik hari itu saya sarankan kepadanya untuk melakukan terobosan kiat penjualan lukisan melalui kedekatan personal dengan siapa pun. Termasuk dengan politisi. []
*) penulis lepas, tinggal di Cirebon.