Ilustrasi
CIREBON (CT) – Temuan yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences baru-baru ini menunjukkan tingkat perkembangbiakan atau reproduksi kura-kura betina di dunia menurun drastis. Peneliti Iowa State University, Fredric Janzen dan reka-rekannya mencoba menguji penelitian ini.
Padahal, kura-kura adalah ikon dari umur panjang. Ini tidak hanya karena mereka bisa hidup selama satu abad, namun juga mereka bertambah kuat seiring pertambahan usia. Populasi kura-kura dan penyu kini semakin terancam akibat penurunan kualitas lingkungan dan perburuan manusia.
Peneliti mengumpulkan data reproduksi, seperti kelahiran dan kematin pada lebih dari seribu ekor kura-kura bewarna atau Chrysemys picta yang hidup di Sungai Mississippi di barat laut Illinois. Peneliti mengumpulkan data selama 24 tahun terakhir sejak kura-kura tersebut ditemukan di sana pada 1988.
Setelah mengukur tingkat kelangsungan hidup dan data fisik pada 2.234 sarang yang dibangun 600 ekor kura-kura bewarna di sana, tim menemukan bahwa keberhasilan penetasan telur lebih tinggi pada kura-kura berusia tua dibanding berusia muda.
Lalu, mengapa tingkat reproduksi kura-kura betina dikatakan terus menurun? Ini karena jumlah kura-kura tua semakin berkurang di alam.
Angka kematian kura-kura berusia muda juga meningkat dua kali liat setiap 13,8 tahun. Temuan ini menepis pandangan lama yang menyatakan reptil adalah kelompok hewan berumur panjang. (Net/CT)
Komentar