INDRAMAYU (CT) – Keluhan demi keluhan dilontarkan oleh mayoritas warga Krangkeng, Kecamatan Kerangkeng, Kabupaten Indramayu, Sabtu (29/11). Semakin maraknya begal dan jambret yang beroperasi di pagi, sore hingga malam hari terus menghantui warga Krangkeng maupun pengguna jalan yang lain.
Bahkan, banyak warga yang menyaksikan sendiri kejadian tragis tersebut di depan matanya, akan tetapi apa daya mereka tidak bisa memberikan pertolongan kepada korban, karena jumlah begal dan jambret yang bergerombol dengan membawa senjata tajam.
Akan tetapi belum ada tindakan untuk memperketat pengamanan di daerah rawan begal dan jambret dari pihak kepolisian setempat, hasilnya jumlah korban pun semakin meningkat dan aksi begal serta jambret pun merasa bebas.
Ipah (50) salah satu warga menuturkan bahwa ia sering melihat langsung kejadian tersebut dan tidak sedikit korban yang berlari ke warungnya tersebut. “Karena warung saya dekat dengan lokasi yang sering menjadi aksi begal dan jambret makannya saya sering menyaksikan kejadian tragis tersebut,” tutur Ipah.
Ipah pun mengatakan bahwa aksi begal dan jambret biasanya diawali dengan menendang motor korban hingga terjatuh, atau menabrak pembatas jalan, seketika mereka langsung membawa kabur motor korban bahkan ada korban yang hingga meninggal ditempat karena menabrak trotoar jalan.
“Saya sering banget menyaksikan kejadian tersebut, sudah banyak korbannya dari yang luka-luka kecil hingga meninggal dunia, terkadang ada yang hanya menendang dan mendorong korban ada juga yang memukul dengan menggunakan senjata tajam,” lanjut Ipah.
Masih menurut Ipah, jambret biasanya beroperasi ketika pagi, siang dan sore hari, sedangkan begal pada malam hari, belum adanya begal dan jambret yang tertangkap membuat warga merasa ketakutan untuk keluar sendiri di malam hari.
“Kami merasa sangat takut ketika kami mau berusaha menolong, setiap hari mereka beroperasi bahkan pagi pun mereka nekad beroperasi, bagaimana kami tidak ketakutan dan was-was ketika melintasi daerah-daerah yang rawan tersebut ditambah tidak adanya pengamanan yang ketat dari pihak kepolisian setempat,” keluhnya.
Lebih jauh, Ipah pun mengharapkan pihak kepolisian setempat untuk berjaga dan memberi pertolongan kepada warga.
“Oleh karena itu, kami berharap agar adanya pos–pos kepolisian sebagai pengamanan di titik-titik rawan begal dan jambret ini, agar bisa meminimalisir korban dan bisa memberikan efek jera bagi begal dan jambret,” tandasnya. (CT-112)