Cirebontrust.com – Korupsi merupakan kejahatan yang sangat luar biasa. Orang yang melakukan perilaku korup, adalah justru mereka itu orang-orang yang cerdas.
Tidak ada koruptor yang ditangkap KPK itu tidak makan atau tidak punya rumah. Koruptor yang ditangkap KPK, merupakan orang yang berilmu tinggi, tingkat pengetahuan dan agamanya pun tinggi.
Bahkan dari segi kemapanan sudah lebih dari cukup. Demikian disampaikan Fungsional Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat (Dikyanmas) KPK, David Sepriwasabl.
Hal itu disampaikan dihadapan seluruh peserta diskusi publik yang digelar Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PCNU Kota Cirebon bertajuk “Jihad Kaum Muda Melawan Korupsi”, Jumat (03/02) di Aula Kantor PCNU, Jalan Arya Kemuning, Kota Cirebon.
Diungkapkan David, hal yang lebih menarik sekaligus menjadi suatu keprihatinan KPK, adalah kecenderungan perilaku korup, saat ini perlahan menjangkiti tingkat usia yang lebih muda. Untuk itu KPK sangat masif pada pemberantasan, khususnya pencegahan, di level anak muda.
“Sehingga KPK melibatkan anak muda ke dalam strategi kampanye pemberantasan korupsi,” ujarnya.
David menjelaskan, kampanye pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK saat ini melibatkan tiga hal, yakni anak muda, perempuan dan netizen atau pengguna media sosial.
Anak muda merupakan prospek yang sangat cerah. Salah satu indikator kemajuan dan perkembangan suatu kota atau daerah adalah anak muda. Saat ini banyak anak muda yang sukses dan mapan.
Selain itu, perempuan berperan penting dalam pengambilan keputusan yang bisa mempengaruhi suatu kebijakan rumah tangga.
Sehingga KPK juga bekerjasama dengan Gerakan Perempuan Anti Korupsi yang masif kampanye anti korupsi di segmen perempuan, terutama kepada para istri pejabat penyelenggara negara.
David menambahkan, KPK juga menilai media sosial sebagai sarana yang sangat ampuh dalam mengkampanyekan pemberantasan korupsi.
“Di media sosial tidak ada batas jarak dan waktu,” katanya. (Haris)