Jenis Pewarna Makanan Paling Berbahaya di Sekitar Kita

Ilustrasi

CIREBON (CT) – Pusat Ilmu Pengetahuan untuk Kepentingan Umum (The Center for Science in the Public Interest atau CSPI) di Amerik Serikat, menyatakan, bahwa sebaiknya menghindari pewarna karamel serta pewarna makanan sintetis seperti Red 40, Yellow 5 dan 6, serta Blue-1. Mengapa?

Di rumah, es krim strawberry sundae mungkin dibuat dengan buah yang nyata, tetapi restoran cepat saji (setidaknya di Amerika) menggunakan kombinasi Red 40, sirup jagung dan beberapa buah asli yang telah diproses.

Red 40 berisi benzidene, yang disinyalir bersifat karsinogen. Beberapa obat anak-anak berbentuk sirup juga mengandung pewarna ini. Red 40 ini bisa bersembunyi di mana saja termasuk corn flake, minuman ringan, dan permen. Takaran yang aman menurut FDA: Tujuh miligram perkilogram berat badan.

Pernahkah Anda memerhatikan warna biru samar pada kaki Anda setelah mengenakan jins baru? Nampaknya, tak ada yang berbahaya dengan hal ini, tapi ada kemungkinan zat pewarna ini meresap melalui organ terbesar Anda yaitu kulit.

Beberapa jenis dan merk permen, makanan penutup dan produk kebersihan gigi diketahui mengandung Blue-1 sekalipun warnanya tidak biru. Takaran yang aman menurut FDA: 12 miligram perkilogram berat badan.

Pewarna Yellow 5 mungkin dapat menurunkan jumlah sperma Anda, kata The Feingold Association. Pewarna ini juga biasa digunakan dalam obat-obatan, vitamin dan antasida.

Yellow-5 yang juga dikenal sebagai tartazine juga dapat menyebabkan efek kesehatan yang parah, termasuk reaksi alergi dan merusak sistem informasi sel.

Pada anak-anak, diketahui dapat menurunkan kadar seng, dan menyebabkan masalah konsentrasi. Takaran yang aman menurut FDA: 5 miligram per kilogram berat badan

Yellow 6 dicurigai dapat menyebabkan tumor testis dan adrenal, reaksi alergi dan asma dapat memburuk, hiperaktif serta gelisah.

BACA JUGA:  Kepergok Hendak Mencuri, HO Digelandang ke Kantor Polisi

Di Amerika Serikat, dilaporkan bahwa ada anak-anak yang telah didiagnosis dengan ADHD diduga karena konsumsi berlebihan pewarna ini. Takaran aman menurut FDA: 3,75 miligram perkilogram berat badan.

Karamel terdengar lezat, tapi efek pewarnaannya bisa menurunkan selera makan. Pewarna ini sering ditemukan di dalam produk permen dan cola. Pewarna karamel, ketika diproduksi dengan amonia, mengandung kontaminan penyebab kanker, yakni methylimidazole-2 dan 4. (Net/CT)

Komentar