INDRAMAYU (CT) – Menjelang musim hujan, sejumlah petani palawija di Kabupaten Indramayu, mulai membenahi kondisi lahan pertaniannya, Selasa (25/11). Mereka khawatir kondisi tanamannya membusuk akibat diguyur hujan dan mengakibatkan banjir.
Salah satunya yaitu petani pare yang ada di Desa Juntinyuat, Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu, Bahar (60). Ia membuat saluran air di sela- sela tanaman pare, guna mengantisipasi banjir pada musim hujan.
Sudah dua bulan terakhir, kondisi cuaca saat ini tidak menentu, terkadang hujan juga terkadang panas. Akhirnya ia memutuskan menanam palawija jenis pare di lahan pertaniannya.
“Saya menanam palawija jenis pare ini karena disamping pemasarannya menjanjikan, juga biaya pemeliharaannya pun tidak terlalu mahal. pare ini bisa awet ketika tidak terlalu lama terkena musim kemarau dan hujan, panen pertama setelah menanam itu sekitar 50 hari, lalu panen selanjutnya itu tiap 5 hari sekali.” Ujarnya.
“Setiap panen saya bisa mendapat 5 kwintal atau senilai Rp. 1.000.000, saya biasa nanam 15 bungkus biji yang satu bungkus bijinya itu terdapat 60 biji dan seharga Rp. 15.000, saya jual biasanya Rp. 2.500 perkilo saya jual di tengkulak.” Tandasnya.(CT-112)