Ilustrasi
CIREBON (CT) – Hipertensi merupakan penyakit yang bisa menyebabkan komplikasi stroke, jantung, dan ginjal. Namun, yang jarang diketahui banyak orang, hipertensi bisa meningkatkan faktor risiko seorang pria mengalami disfungsi ereksi (DE).
Hipertensi yang tidak terkontrol dengan baik bisa menyebabkan arteriosklerosis atau penebalan dan pengerasan dinding pembuluh darah. Arteriosklerosis ini termasuk pembuluh darah yang berperan pada proses ereksi.
Sebelum terjadi arteriosklerosis, sebenarnya sudah terjadi kerusakan pada endotel pembuluh darah atau disebut endothelial dysfunction. Kerusakan ini menyebabkan perubahan fungsi dan struktur pembuluh darah yang juga berdampak pada disfungsi ereksi.
Wakil Ketua 1 Perhimpunan hipertensi Indonesia dr. Tunggul D Situmorang, Sp.PD-KGH mengungkapkan, bahwa masalah hipertensi dapat menyebabkan disfungsi ereksi telah didukung bukti penelitian. Berdasarkan penelitian Giuliano dan kawan-kawan tahun 2004, dari 3906 responden yang hipertensi, sebanyak 67 persen mengalami disfungsi ereksi.
Sementara penelitian Doumas dan kawan-kawan di Yunani tahun 2006 menemukan 35,2 persen pasien hipertensi mengalami disfungsi ereksi yang berkaitan dengan usia, jangka waktu terkena hipertensi, dan obat hipertensi.
Untuk menghindari hal itu, maka dipilih obat antihipertensi golongan lain, sepert ACE inhibitor, Calsium Channel Blocker atau Aldosterone Receptor Blocker. (Net/CT)