INDRAMAYU (CT) – Kepala Stasiun Kereta Api Jatibarang Indramayu, Iwan Setiawan menjelaskan beberapa alasan atau penyebab terjadinya kecelakaan antara kereta api dengan kendaraan lain, baik kendaraan roda dua maupun roda empat tidak bisa dihindari.
“Ini disebabkan karena mesin mobil atau motor pada saat mendekati rel kereta akan mati,” kata Iwan kepada CT, Sabtu (02/01).
Iwan mengungkapkan secara tehnis dilokomotif ada boggie (roda kereta), di mana komponen utamanya adalah dinamo. Di dalam dinamo ada unsur magnet yang cukup besar, jika lokomotif seri CC berarti ada 3 rangkaian boggie (6 buah dinamo besar).
“Hal ini berdampak pada rel yang terbuat dari baja dapat menghantarkan medan magnet sejauh 1 KM dari lokomotif. Saat kendaraan bermotor melintasi rel kereta api biasanya menggunakan kecepatan rendah,” ujarnya.
Ia melanjutkan, apabila pengendara tidak memindahkan gigi mesin yang lebih rendah maka putaran mesin dinamo kendaraan bermotor dan koil yang ada, dapat seketika mati akibat faktor medan magnet boggie kereta api yang di hantarkan oleh rel kereta api.
“Oleh karena itu petugas JPL selalu menutup pintu perlintasan sebelum kereta api mendekati perlintasan (berjarak sekitar 3 KM),” ucapnya.
Oleh karena itu, ungkap dia, bila ada pengemudi tetap menerobos atau melintasi rel kereta api yang berjarak kurang dari 1 KM, akan mengakibatkan mesin dinamo dan koil mobil yang sudah lemah dapat mati.
“Bila hal ini terjadi segera keluar dari mobil, karena mesin mobil akan susah untuk di stater kembali,” ungkapnya.
Dia menambahkan, maka disarankan jangan melintasi rel kereta api bila sudah terlihat kereta api walaupun masih berjarak 1 KM dari perlintasan sebidang demi keselamatan. “Dan perlu diingat kereta api tidak bisa mengerem mendadak, karena roda dan rel terbuat dari baja sehingga tidak ada friksi, dan rata-rata kereta api akan berhenti sejauh 800 M setelah di rem,” jelasnya. (Dwi Ayu)
Komentar