oleh

Deflasi Kota Cirebon Terendah di Jawa Barat

Ilustrasi

CIREBON (CT) – Meskipun mengalami deflasi, namun kenaikan nilai mata uang di Kota Cirebon jadi yang terendah di Jawa Barat. Status terendah itu didapat selain karena terjadi penurunan di beberapa sektor harga kebutuhan, juga terjadi kenaikan di sektor kebutuhan lain.

Pantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cirebon mencatat, kota seluas 38 kilometer persegi itu hanya mengalami deflasi senilai 0,14 persen.

Deflasi kecil itu dipengaruhi oleh tujuh kebutuhan pokok yang juga mengalami kenaikan harga, yaitu kelompok bahan makanan yang naik 0,11 persen. Kemudian, kenaikan juga terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau yang mengalami kenaikan 0,10 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,08 persen.

Dari tujuh kota pantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Barat, tercatat semua kota mengalami Deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Bekasi 0,61 persen, dan Deflasi terendah terjadi di Kota Cirebon 0,14 persen.

“Jawa Barat dan Nasional juga mengalami deflasi masing-masing 0.37 persen dan 0.45 persen. Seluruh kota IHK di Pulau Jawa pun mengalami deflasi,” ujar Kasi Statistik Distribusi BPS Kota Cirebon Nurhidayat. (Wilda)

Komentar