Citrust.id – Pemerintah Kabupaten Kuningan merelokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) Taman Kota ke eks-Yogya atau eks-Kuning Ayu di Jalan Dewi Sartika. Relokasi itu salah satunya bertujuan membuat ruas jalan lebih tertib dan aman. Namun, relokasi tersebut malah membuat PKL menjerit karena omset mereka turun.
Bupati Kuningan, Acep Purnama, mengatakan, relokasi hanya untuk sementara waktu. Para PKL itu nanti kembali ke tempat yang lebih permanen. Dengan terpusatnya PKL di eks-Yogya, masyarakat bisa berbelanja sambil menikmati jajanan.
Terkait menurunnya omset penjualan para pedagang setelah direlokasi, Acep menganggap itu masih wajar. Ia akan mengembalikan para PKL ke eks-PJS usai revitalisasi taman kota selesai.
“Soal omset turun itu wajar. Kita kan sedang berjuang. Makanya, kita gaungkan secara bersama- sama, yang kemarin dagang bakso di Otista, sekarang kami tempatkan di sini,” imbuhnya, Jumat (16/4).
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagperin), Uu Kusmana, menjelaskan, relokasi dilakukan karena area tamkot tidak diperkenankan untuk berjualan.
“Selain itu, agar Jalan Otista terlihat asri, aman dan tertib. Dipilih di sini agar penempatannya satu area dan tidak mengganggu arus lalu lintas,” paparnya.
Pihaknya pun akan menyediakan listrik dan air untuk PKL Taman Kota serta handsanitiser sesuai protokol kesehatan. Sebelumnya, para PKL direlokasi ke Jalan Otista saat revitalisasi pembangunan tamkot tahap satu pada September 2020.
Di lain pihak, sejumlah PKL merasa tidak puas dengan relokasi tersebut. Pemberitahuan untuk relokasi pun dinilai mendadak. Mereka berharap, pemerintah memberikan waktu hingga selesai Idulfitri.
“Ini semua tidak masuk akal. Kami diberi surat mendadak, kemarin sekitar pukul 16.30 WIB. Kami bukan mau melangkahi pemerintah, tetapi ini waktunya tidak pas. Mencari pelanggan tidak sehari-dua hari. Intinya, saya tidak setuju,” ujar Erwin, salah satu PKL.
PKL lain, Yeti, merasa keberatan atas relokasi yang dikabarkan secara mendadak. Penjualannya yang sebelumnya sepi akibat Covid-19 kini ditambah relokasi. Ia ragu relokasi dapat meningkatkan penjualannya.
“Saya belum siap. Mencari pelanggan tidak semudah itu. Apalagi sekarang di tempat yang dalam seperti ini. Enam bulan setelah pindah ke tamkot baru ada peningkatan. Sekarang malah dari nol lagi,” tuturnya.
Sementara itu, terlihat beberapa pedagang masih bingung. Mereka pun terpaksa pindah. Sedangkan sebagian PKL masih berdagang di sekitar Jalan Otista. (Andin)