Ilustrasi
CIREBON (CT) – Industri pelayaran menjadi penyumbang terbesar defisit neraca jasa. Penyebabnya karena jasa pelayaran di Indonesia masih didominasi oleh asing.
Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo, defisit neraca jasa pada 2015 mencapai Rp8,3 miliar dolar AS. Salah satu penyebab besarnya defisit neraca jasa industri pelayaran adalah kegiatan ekspor impor. Sekitar 95 persen kegiatan ekspor Indonesia menggunakan kapal asing.
Kegiatan ekspor banyak menggunakan kapal asing karena rata-rata ukuran kapal yang dimiliki industri pelayaran Indonesia masih terlalu kecil, yakni sekitar 500 teus. Padahal, saat ini rata-rata besar kapal dalam perdagangan internasional adalah 10 ribu teus.
Selain masalah kegiatan ekspor, defisit neraca jasa pelayaran juga terjadi karena masih tingginya ketergantungan terhadap asuransi asing. Agus mengatakan, sekitar 87 persen asuransi perkapalan Indonesia berasal dari asing. Karena itu, sangat diperlukan adanya pendalaman pasar keuangan oleh perbankan dalam negeri. (Net/CT)