KUNINGAN (CT) – Berlarut-larutnya polemik pembangunan RS Cipari membuat warga Kuningan Kota menuntut kepada Pemerintah daerah Kuningan untuk berani mengambil sikap tegas. Agar tidak ada kesan pembiaran sehingga berpotensi menjadi konflik dikemudian hari. Hal tersebut disampaikan oleh aktivis perempuan, Fajriyah pada Selasa (24/02).
Ia menambahkan, dampak pembiaran tersebut semakin dirasakan oleh masyarakat luas sehingga cepat atau lambat, hal tersebut akan menjadi boomerang untuk Bupati sendiri. “Terutama terhadap kepercayaan masyarakat. Terus kalau sudah hilang kepercayaan kepada pemerintah, siapa yang akan bertanggungjawab terhadap kondusifitas lingkungan,” terang Fajriyah.
Dirinya menyarankan, kalau dalam hal ini pemerintah masih membutuhkan sarana atau lembaga pelayanan kesehatan, mengapa tidak melakukan pengembangan terhadap RSUD 45 atau RSIA Linggajati. “Hemat saya, secara teknis dalam pengembangan itu bisa dilakukan kerjasama antar pemerintah dengan pihak swasta,” jelasnya.
Sekda Kuningan H. Yosef Setiawan mengatakan, pengambilan sikap itu jelas harus dilakukan kesepakatan sebelumnya. Hal itu meski dari DPRD Kuningan telah mengeluarkan surat penolakan secara tertulis, “hasil dari DPRD jangan dijadikan rekomendasi,” tandas Yosef. (Ipay)