CIREBON (CT) – Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Solidaritas Pemuda Kanci (SPK) di depan pintu gerbang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) I Desa Kanci Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon berakhir ricuh. Hal itu dipicu ketika pengunjuk rasa memaksa masuk, namun dihalangi oleh pihak kepolisian yang mengamankan aksi tersebut, Senin (01/08).
Saling dorong antara pengunjuk rasa dan polisi pun tak terhindarkan, dan berakhir ricuh. Polisi yang menjaga bertindak liar dan represif. Hal tersebut dilakukan pihak kepolisian dengan dalih para pengunjuk rasa mengatakan kalimat kasar.
Akhirnya, polisi mengejar pengunjuk rasa yang dianggap sebagai provokator. Namun yang terjadi, polisi membabi buta dengan memukuli dan menendang pengunjuk rasa, hingga akhirnya bubar.
Dalam kejadian itu, dua orang pengunjuk rasa dilarikan ke rumah sakit, karena terluka akibat tindakan kasar polisi. Sedangkan, anggota kepolisian ada tiga yang mengalami luka ringan.
“Saya enggak bisa napas pak. Jangan tarik saya,” teriak Rizki, salah satu pengunjuk rasa saat dipukuli pihak polisi. (Riky Sonia)