Buku ke-8 Harry Potter and the Cursed Child Laris Diburu

Ilustrasi

CIREBON (CT) – Mantra sihir Harry Potter sepertinya masih berlaku. Sembilan tahun setelah penerbitan buku ke-tujuh serial bocah yang selamat dari Voldemort itu, karya JK Rowling masih laku dan diburu. Ia hadir dengan novel baru, Harry Potter and the Cursed Child.

Novel itu baru memasuki masa pra-penjualan di mana-mana, termasuk Indonesia. Tapi di Amerika Serikat buku itu sudah mencatat prestasi mencengangkan.

Menurut data penjual buku Barnes & Noble, Harry Potter and the Cursed Child langsung menjadi buku terlaris semasa pra-penjualan di AS sejak 2007. Pada 2007, buku terlaris di masa para-penjualan juga serial sang penyihir: Harry Potter and the Deathly Hallows.

Barnes & Noble memang tidak memberikan angka yang pasti soal jumlah penjualan. Tapi dengan hasil yang sekarang diprediksi itu bakal menjadi buku terlaris sepanjang 2016. Apalagi ketika hasil penjualan Amazon menunjukkan data yang sama.

Di Amazon Books, Harry Potter and the Cursed Child juga memuncaki daftar buku cetak dengan pra-penjualan terlaris di AS. Sementara di Kindle, itu juga menjadi buku elektronik terlaris tahun ini.

Alih-alih membuat novel dengan format narasi atau bertutur seperti sebelum-sebelumnya, Rowling setuju membuat buku terbarunya tetap berbentuk skenario. Dialog satu menimpali dialog lain. Lengkap dengan akting yang dilakukan.

Sebab sejatinya itu skenario pentas teater. Tiket untuk pentas yang digelar di London itu juga sudah terjual habis, bahkan sampai Mei 2017. Karenanya Rowling setuju menerbitkan buku dalam bentuk skenario, demi mengakomodasi permintaan publik yang tak bisa menonton teaternya di London. (Net/CT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *