5 Miliarder Muda dan Single Dari Indonesia

  • Bagikan

Ilustrasi

CIREBON (CT) – Kesuksesan memang relatif seperti halnya kecantikan. Namun, kesuksesan merupakan hasil evaluasi dari kegagalan-kegagalan yang pernah dialami. Siapa bilang kalau membuka usaha harus lebih dulu mempunyai modal yang sangat banyak? Untuk menjadi sukses, hanya dibutuhkan tekad dan disipilin, serta komitmen yang terus menerus dipatuhi. Hasilnya seperti yang dialami para pengusaha muda Indonesia ini yang sudah mengantungi omset milyaran rupiah. Siapa saja sosok miliarder muda Indonesia itu?

  1. Benni Fajarai. Benni sukses dengan Kreavi, adalah salah satu wadah  bagi kreator visual dan designer lokal. Sejak dibuka tahun 2012, kini sudah ada lebih 20.000 yang memajang dan berjejaring, serta bertukar pikiran dengan sesama kreator. Siapa yang sangka, founder dan CEO yang berada dibalik suksesnya Kreavi ini adalah pemuda yang usianya masih di bawah 30 tahun. Melalui Kreavi, Benny memberi wadah bagi para pencari kreatif visual untuk iklan atau yang lainnya.
  2. Arief Widhiyasa. Arief  terus menciptakan game yang baik dari masa ke masa dalam usaha pengembang game temuannya, Agate Studio. Kecintaan Arief pada game sudah tumbuh saat ia masih di Taman Kanak-Kanak. Dalam proses mengejar cita-citanya, Arief pun harus mengorbankan kuliahnya. Arief akhrinya harus di-drop out dari Kampusnya, Institut Teknologi Bandung. Namun kegigihannya ternyata membuahkan hasil. Kini ada lebih dari 100 games buatan Agate yang sudah bisa dinikmati di personal komputer maupun perangkat mobile. Selain itu, kini Agate juga sedang menggandeng Square Enix, pengembang asal Jepang yang membuat game Final Fantasy.
  3. Hamzah Izzulhaq. Dari Jual Kelereng, Sekarang Bos Furniture. Jiwa berbisnis seorang Hamzah Izzulhaq, kini 23 tahun, rupanya sudah terlihat sejak ia masih SD. Ia terbiasa mencari tambahan uang saku sendiri dengan menjual apa saja. Hamzah pernah menjual, kelereng, buku, bahkan pulsa. Tabungan hasil menjual buku yang ia punya tidak cukup untuk membeli sebuah lembaga bimbingan belajar yang butuh di-take over. Hamzah pun meminjam uang pada ayahnya, sebesar 70 juta, uang tersebut asalnya akan dibelikan mobil. Siapa sangka, bimbingan belajar tersebut sukses dibawah kendali Hamzah. Hingga kini ia sudah mempunyai 3 cabang bimbingan belajar dengan keuntungan 180 juta persemester.
  4. Yasa Singgi. Sakitnya sang ayah di usianya yang muda, yaitu saat Yasa Singgih masih duduk di bangku SMP mendorongnya untuk mulai mencari uang sendiri dan berhenti membebani orang tuanya. Yasa mulai mencari uang dengan menjadi pembawa acara di event-event mall. Dari hasil yang ditabungnya, ia melirik bisnis clothing. Dengan modal nekat, ia membeli kaos di Tanah Abang dan menjualnya lagi. Dengan susah payah, ia berusaha menjual semua kaos sampai habis. Kini, Yasa sudah tidak menjual produk milik orang lain, namun Yasa sudah menciptakan brand untuk produknya sendiri, yaitu Men’s Republic.
  5. Nicholas Kurniawan. Keluarga yang serba kekurangan mengajarkan Nicholas Kurniawan, 22 tahun, untuk terbiasa bekerja keras dan lihai melihat peluang. Sejak kecil, ia terbiasa menjual makanan, minuman, pakaian, dan semuanya berakhir tidak baik. Hingga secara tidak sengaja ia menjual ikan pemberian temannya lewat Kaskus. Tanpa diduga, banyak sekali peminatnya. Berawal dari situ, lantas Nicholas mencari supplier dan mulai menjualnya. Keuntungan dari menjual ikan lewat Kaskus bisa mencapai 2-3 juta perbulan. Kini, Nicholas bahkan sudah mendirikan perusahaannya sendiri yang diberi nama Venus Aquatics. (Net/CT)
BACA JUGA:  Komposisi AKD Jilid II Berubah, Ketua DPRD Akan Sambangi Petinggi Partai?
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *