oleh

Sukini Bingung, Kartu Vaksin Miliknya Atas Nama Orang Lain

Citrust.id – Kebingungan dialami peserta vaksinasi Covid-19, Sukini (41), warga Blok Sabtu, Desa Ranji Wetan, Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka. Di kartu vaksin yang diperolehnya ternyata atas nama orang lain. Akan tetapi, Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tercantum di kartu itu sama dengan miliknya.

Sukini divaksin melalui kategori pelayanan publik. Ia bekerja sebagai guru Kober Nurul Hasanah, Desa Ranji Wetan. Pada 24 Mei, dia mengikuti vaksinasi bersama sejumlah guru lainnya di Puskesmas Kasokandel dengan menyerahkan KTP dan KK.

Namun, begitu selesai divaksin dan memperoleh kartu vaksin, ternyata nama yang tertera di kartu itu bukanlah namanya, melainkan atas nama Badriyah. Sedangkan kartu NIK atas nama Badriyah sama dengan NIK miliknya.

Sukini berupaya membetulkan kesalahan identitas yang ada di kartu tersebut ke Puskesmas Kasokandel Kesalahan tersebut harus segera diperbaiki untuk kepentingan administrasi ke depan. Ia berharap, pada vaksinasi kedua nanti, kesalahan adminiatrasi seperti itu sudah diperbaiki.

“Kami anggap ini kesalahan prinsip yang harus segera diperbaiki. Ada banyak aktivitas yang membutuhkan kelengkapan kartu vaksin. Misal, pergi umrah atau haji, bepergian ke luar kota, kepentingan administrasi sekolah dan sebagainya. Disuntik vaksin melebihi dosis tidak mungkin juga,” kata Sukini, Selasa (8/6).

Kepala UPT Puskesmas Kasokandel, Rina Astuti, mengatakan, data peserta vaksin untuk guru dikirim oleh operator sekolah. Meski demikian, pihaknya telah melaporkah persoalan tersebut ke Dinas Kesehatan untuk ditindaklanjuti dan diperbaiki.

“Kami tidak menyalahkan siapapun. Sekarang kami berusaha untuk memperbaiki. Kalau pihak puskesmas bisa mengubah, pasti langsung kami ubah. Namun, ternyata tidak bisa karena harus ke pusat dan berjenjang prosesnya. Sekarang kami sedang tempuh proses itu. Mungkin memakan waktu yang tidak sebentar,” ungkapnya.

Sementara itu, Kasi Survailance dan Imunisasi Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Siti Romlah, mengatakan, persoalan tersebut telah sampai pada Dinas Kesehatan.

“Kemarin, kami menerima pengaduan tersebut. Kini sedang dilakukan perbaikan oleh pihak BPJS karena data tersebut berasal dari BPJS,” pungkasnya. (Abduh).

Komentar