oleh

Program JKN Tanggung Biaya Pengobatan Thalasemia Rifki

Citrust.id – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tanggung biaya pengobatan penyakit thalasemia yang diderita Rifki Febrian (18), warga Kabupaten Indramayu. Sejak Rifki Febrian berusia tujuh bulan, dokter mendiagnosanya menderita penyakit yang mengharuskannya untuk melakukan pengobatan secara rutin di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).

Saat ini, ia tengah menempuh pendidikan di salah satu sekolah di Kabupaten Indramayu. Sejak usia balita, Rifki Febrian menderita penyakit thalasemia mayor. Ia pun secara rutin melakukan transfusi darah setiap dua minggu sekali.

Selama kurang lebih 18 tahun menderita sakit thalasemia, ia mengaku sering kali merasakan pusing dan lemas. Tak jarang ia merasakan linu di beberapa tubuhnya.

“Selama 18 tahun saya terus bertahan. Saya juga sekolah dan olahraga,” ujar Rifki,” Selasa (31/10/2023).

Selama 18 tahun menderita sakit thalasemia mayor, Rifki mengaku tidak merasakan kendala yang berarti selama menjalani aktivitas sehari harinya. Rifki harus menjalani transfusi darah dan meminum obat secara rutin. Setiap transfusi darah, bisa habis dua sampai tiga labu. Setiap labunya bisa menghabiskan waktu sekitar enam jam.

Program JKN tanggung seluruh biaya transfusi darah serta jamin biaya pengobatan penyakitnya. Ia mengaku sangat bersyukur. Sebagai peserta JKN segmentasi peserta penerima bantuan iuran yang iurannya dibayarkan oleh negara, ia tidak pernah merasa kesulitan yang berarti untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

“Tidak pernah ada keluhan. Selama ini, darah dapat dari PMI, kecuali saat bulan puasa, persediaan darahnya cukup sedikit. Jadi, untuk mendapatkan darahnya biasanya dari pendonor, keluarga atau dari grup komunitas thalasemia,” ungkap Rifki.

Rifki sangat berterima kasih kepada Program JKN yang telah menanggung seluruh biaya pelayanan kesehatannya. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada fasilitas kesehatan yang telah memberikan pelayanan dengan baik kepadanya.

Rifki menyampaikan pesan kepada seluruh pasien thalasemia lainnya untuk terus semangat, terutama dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

“Untuk pasien thalasemia, tetap semangat terus, ya. Yang terpenting jangan putus asa dan selalu menerapkan pola hidup sehat,” tandasnya. (Haris)

Komentar