Indramayutrust.com – Ratusan anggota dari perwakilan kelompok tani Indramayu menghadiri kegiatan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, oleh anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Ono Surono ST, di Aula Gundul Desa Rajasinga blok Karangturi, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, Jumat (17/02).
Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh anggota DPRD Provinsi Jawa Barat F.PDI Perjuangan, Bambang Mujiarto, jajaran Muspika Terisi, Kuwu Rajasinga, Polsek Terisi, Koramil Terisi, kelompok tani, gabungan kelompok tani dan masyarakat sekitar.
Kuwu Desa Rajasinga, Julhaidir, menyambut baik atas kehadiran anggota DPR RI di wilayahnya, dalam rangka sosialisasi 4 pilar kebangsaan, yang juga menghadirkan sejumlah kelompok tani dan warga setempat.
“Kami dari pemerintahan desa Rajasinga, menyambut baik atas kehadiran bapak Ono Surono anggota DPR RI dalam sosialisasi 4 pilar kebangsaan, apalagi di sini juga banyak kelompok tani dan masyarakat yang memang harus mengerti juga tentang 4 Pilar kebangsaan,” Kata Julhaidir.
Senada, dari perwakilan jajaran Polsek dan Koramil Terisi juga mendukung tentang acara sosialisasi 4 pilar tersebut, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat terkait dengan situasi politik sekarang, agar jangan terprovokasi dan adu domba, juga agar bersama-sama menjaga keamanan, ketertiban dan kondusifitas di wilayah masing-masing.
Ono Surono ST, dalam paparan sosialisasinya mengatakan bahwa saat ini Pancasila sedang diuji melalui berbagai macam isu, terutama pada gerakan-gerakan seperti halnya di Pilkada DKI Jakarta, sehingga masyarakat diharapkan agar tetap menjaga kesatuan dan persatuan NKRI.
“Pancasila sendiri sangat beragam sesuai dengan keanekaragaman di Indonesia, bukan hanya yang beragama Islam tetapi juga agama-agama yang dijamin oleh UUD 1945,” jelasnya.
Ia menambahkan, jika ada yang ingin mengubah dasar negara dari Pancasila ke yang lain, maka itu sudah menyalahi Undang-undang dan mengancam dasar negara, juga keutuhan Republik Indonesia.
“NKRI Syariah itu sangat beda dengan Pancasila, jadi kalau ada yang mengatakan itu salah kaprah, apalagi isu-isu itu (agama, red) dibawa ke ranah politik, itu sangat tidak mendidik ke masyarakat,” tegasnya.
Sementara, Bambang Mujiarto, anggota DPRD provinsi Jawa Barat, mengungkapkan bahwa masyarakat harus tetap bergotong-royong dalam mewujudkan bangsa yang bersatu dan berdaulat.
“Kita harus mengedepankan gotong royong sebagai wujud kepribadian bangsa dan perilaku anak bangsa, sehingga Indonesia secara satu kesatuan dan berjuang bersama membentuk NKRI yang tidak terpecah belah,” pungkasnya. (Didi)