Ilustrasi
CIREBON (CT) – Biasanya, ibu bekerja lebih cenderung untuk menyusui bayi tak lebih dari enam bulan (waktu minimum pemberian ASI sebagai makanan pertama bayi) dengan catatan jumlah jam kerja kurang dari 20 jam seminggu.
Padahal, dokter anak merekomendasikan para ibu untuk menyusui bayi mereka secara eksklusif setidaknya enam bulan, karena dapat mengurangi risiko bayi dari infeksi telinga dan pernapasan, sindrom kematian bayi mendadak, alergi, obesitas dan diabetes.
Ibu juga bisa mendapatkan keuntungan dengan waktu pemberian ASI yang lebih lama seperti menurunkan risiko depresi, kerusakan tulang, dan jenis kanker tertentu.
Namun, sebuah penelitian di Australia mendapati hasil bila lebih dari itu, pemberian ASI eksklusif dinilai bisa menjadi lebih sebentar atau kurang dari 6 bulan.
Para peneliti menganalisis data dari 2.300 ibu yang bekerja sebelum bayi mereka lahir. Pada saat bayi berusia enam bulan, sekitar 60 persen ibu yang bekerja dengan jumlah jam kerja tidak lebih dari 19 jam seminggu, masih menyusui bayi mereka secara eksklusif selama setidaknya 6 bulan.
Tetapi, saat jam kerja meningkat lebih dari 20 jam seminggu, kemungkinan untuk terus menyusui menjadi lebih kecil.
Hanya 47 persen ibu dengan jam kerja 20-34 jam seminggu yang masih menyusui bayinya hingga 6 bulan, dan hanya 39 persen ibu dengan jam kerja 35 jam seminggu yang masih menyusui. (Net/CT)