Jangan Bersedih Jika Bayi Harus Minum Susu Formula, Bunda!

Penulis: Amaliya
(Ibu rumah tangga. Sebelumnya kuli tinta di HU Pikiran Rakyat Jawa Barat)

Tumbuh kembang bayi yang baik pasti menjadi harapan semua orang tua ya, Bunda. Memberikan air susu ibu (ASI) ekslusif selama dua tahun juga bisa dipastikan menjadi cita-cita Bunda.

Bahkan, tekad memberikan ASI ekslusif mungkin bagi sebagian bunda sudah terpatri sebelum hamil atau malah sebelum menikah. Tidak salah ya Bun, karena memang ASI adalah makanan terbaik yang dianugerahkan Tuhan kepada ibu untuk bayi yang Tuhan titipkan.

Namun, jika kondisi yang terjadi tidak sesuai harapan, bagaimana dong, Bunda? Tidak semua ibu keluar ASI-nya meski sudah dipompa dan disusukan kepada bayinya.

Alasan lain dari banyak pengalaman adalah sang ibu terbebani pikiran sehingga mengganggu produksi ASI. ASI bisa berkurang bahkan berhenti berproduksi, Bunda.

Jika sudah begitu, pilihannya tidak lain adalah memberikan susu formula. Sedih ya Bunda karena cita-cita ASI ekslusif pupus sudah. Apalagi ketika membaca kemasan susu formula, kita temukan tulisan “ASI adalah makanan terbaik bayi yang tidak bisa digantikan oleh susu formula”.

Sedih itu wajar. Namun, jangan berlarut sedih, Bunda. Itu hanya akan menguras tenaga dan pikiran kita sementara si kecil masih membutuhkan perawatan kita. Sebagai pelipur lara, paling tidak ada beberapa hal yang perlu ditekankan.

Pertama, kebahagiaan dan kesedihan tidak pernah salah alamat. Anggap saja inilah ujian Bunda dalam merawat dan membesarkan anak. Pasti ada alasan dan hikmah atas ujian yang diberikan.

Kedua, bersyukurlah jika kita masih bisa memberikan susu formula. Pernah, seorang ibu datang kepada Penulis dan menceritakan anaknya tak mau lagi minum ASI. Padahal, produksi ASI-nya masih mencukupi.

BACA JUGA:  Tips Sehat untuk Pencinta "High Heels"

Anak kedua si ibu itu kemudian dia beri air teh setiap kali si anak meminta minum. Penghasilan dia memang pas-pasan sebagai penjual jajanan keliling. Sementara suaminya sedang tidak bekerja karena sepinya proyek bangunan.

Pada kasus lain, ada seorang ibu yang tetap berusaha memberikan ASI. Sampai suatu ketika, anaknya sakit dengan berat badan yang tidak memenuhi kriteria normal untuk anak seusianya.

Ketika dibawa ke dokter, dokter menyarankan si ibu untuk memberi anaknya susu formula. Menurut dokter seperti yang disampaikan si ibu kepada Penulis, ASI yang selama ini disusukan tidak mengenyangkan bayinya. “Banyak anginnya kata dokter. Pantes anakku sering minta ASI mungkin karena nggak kenyang-kenyang,” kata dia.

Dalam ceritanya, si ibu ini memang menghadapi masalah rumah tangga sejak hamil tua. Masalah finansial dan sikap suami yang tidak sesuai harapan membuat dia terbebani pikiran setiap hari. Makan pun seadanya. “Aku beres makan. Kali ini lauk ikan asin sama kecap, ” ujar ibu dua anak ini sebelum si anak sakit kepada Penulis.

Jadi Bunda, syukuri keadaan kita ya. Meski ASI sebagai makanan terbaik belum bisa kita berikan penuh atau sama sekali belum bisa kita berikan, paling tidak kita memberikan susu formula sebagai makanan subtitusi yang juga mengandung gizi.

Seiring pertumbuhan si kecil, Bunda bisa memaksimalkan asupan terbaik dengan makanan bergizi. Kita upayakan sebisa mungkin ya, Bunda. Banyak jalan menuju Roma, kok.

Memilih Susu Formula

Menentukan susu formula yang baik untuk bayi kita tidak bisa disamaratakan dengan bayi lain. Yang perlu ditekankan adalah susu formula itu harus cocok untuk bayi dan kondisi keuangan orang tua. Jangan sampai itu menjadi beban orang tua sampai harus berhutang.

BACA JUGA:  Blokir Aplikasi?

Slogan “Ada harga ada rupa” bisa jadi ada benarnya. Namun, tidak melulu benar sih, Bunda. Pengalaman Penulis, ketika anak mengonsumsi susu dengan harga menengah ke atas, pertumbuhannya memang bagus.

Diganti dengan susu formula dengan harga yang lebih ekonomis, pertumbuhannya tetap bagus. Namun, ketika diganti lagi dengan susu formula yang lebih murah, pertumbuhan anak tetap bagus bahkan nafsu makannya menjadi baik. Sebelumnya, si anak memang agak susah makan.

Nafsu makan yang bagus tentu saja berpengaruh dalam membangun daya tahan tubuh si kecil. Ketika disediakan makanan bergizi tetapi si anak tidak mau makan, sayang sekali bukan?

Indikator lain memilih susu formula adalah tidak ada keluhan lanjutan seperti mencret atau alergi. Jika anak bunda mencret atau alergi maka segera hentikan ya, Bunda. Jika Bunda bingung memilih, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan Bidan atau dokter anak di sekitar Bunda.

Yang pasti, ASI atau susu formula harus disyukuri. Pun yang penting, si kecil sehat dengan tumbuh kembang yang baik ya, Bunda! (*)

Komentar