CIREBON (CT) – Jika kita melintas di wilayah Kelurahan Argasunya Kota Cirebon, pasti kita merasakan aroma bau tak sadap, tepatnya di di blok Kopi Luhur, akibat tumpukan sampah yang menggunung. Selain itu, di blok ini masyarakat banyak mengalami serangan penyakit yang belum diketahuhi penyebabnya sejak tiga bulan belakangan.
“Sudah tiga bulan masyarakat di sini menderita penyakit kulit, puskemas belum bisa memberikan informasi apa yang diderita kita dan apa penyebabnya,” ungkap salahsatu warga bernama Titin.
Dia sangat putus asa dengan kondisi yang menimpanya, anak-anak kecil tiap malam hari merengek kesakitan akibat penyakit yang diderita.
“Kalau malam hari itu, anak anak balita banyak merengek kesakitan dan pengenya minum terus. Pihak puskesmas aja bingung ini penyakit apa dan akibat dari apa,” kata Titin.
Titin sangat mengaharapkan bantuan dari pihak Walikota di tengah kondisi yang sangat miris seperti ini. Dengan mata pencarian ekonomi masyarakat Blok Kopi Luhur yangmayoritas penambang batu dan pemulung sampah, belum lagi masalah infrastuktur membuat Titin kesulitan mengakses kesehatan.
Ditemui saat reses anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Cirebon, Hj Eti Herawati atau yang akrab disapa Eeng Charlie mengungkapkan dirinya tidak ingin banyak janji. Sesuai kapasitasnya ia akan fokus pada masayarakat di dapilnya, salahsatunya blok Kopi Luhur Argasunya.
“Sebagai anggota dewan, saya tidak ingin banyak janji, toh saya tidak memiliki kewenangan lebih. Saya akan berusaha sebisa saya, saya mencoba merekomendasikan puskesmas (pihak kesehatan) tiga bulan sekali berkunjung ke blok ini,” katanya, selasa (24/05). (Roy)
Komentar