oleh

Keluarga Ingin Jemput Mbah Fanani Pulang ke Benda Kerep

Indramayutrust.com – Suasana Padepokan Petilasan Ki Dampu Awang, Desa Sudimampir, Kecamatan Balongan, Indramayu sempat tegang, terjadi baru-baru ini. Hal itu, di sebabkan suasana banyaknya orang para tamu hilir mudik dari luar daerah hendak menginginkan bertemu dengan Mbah Fanani.

Satu orang yang sempat mengejutkan, yakni sosok tamu wanita yang mengaku keponakan Mbah Fanani, sosok pertapa puluhan tahun di kawasan dataran tinggi Dieng Wonosobo, Jawa Tengah itu.

Dia adalah, Nurazizah (45) ditemani suaminya, H. Muhamad menanyakan alasan dan pengakuan atas nama keluarga yang membawa pergi tanpa izin saat menjembut Mbah Fanani dari kawasan Gunung Dieng.

“Mana pemilik tempat ini, saya mau menanyakan siapa yang mengaku keluarga Mbah Fanani dari Cirebon dan kenapa dibawa ke Indramayu,” ungkap Nurazizah dihadapan Toha, Kuncen Petilasan Ki Dampu Awang, saat itu.

Nada Nurazizah yang terlihat lantang, bahkan begitu emosional mendengar Mbah Fanani berada di Indramayu, apalagi pihaknya selalu ditelpon oleh orang yang mengurus Mbah Fanani sewaktu di wilayah Gunung Dieng untuk menanyakan sosok penjemput Mbah.

Nurazizah tidak percaya, jika kepindahan Mbah Fanani atas permintaan dan keinginanya, apalagi selama ini komunikasi yang dilakukan Mbah Fanani tidak bisa dicerna dengan jelas oleh siapapun, ia hanya menggunakan bahasa isyarat yang jarang difahami oleh masyarakat umum.

Usai ziarah dipetilasan Ki Dampu Awang, Nurazizah beserta suami dan pihak Keraton Cirebon masuk menemui sosok Mbah Fanani yang berada di dalam Padepokan Majelis Dzikir Petilasan Ki Dampu Awang.
Seketika itu, juga ia menangis tersendu-sendu dihadapan Mbah Fanani dan mengajaknya untuk pulang ke Cirebon, namun tidak ada jawaban Mbah Fanani.

“Memang keinginan Mbah Fanani bermukim tidak bisa dipaksa-paksa, makanya setiap kali saya mendengar keberadaan paman saya, langsung saya lacak dan ketemu, termasuk saat di Dieng beberapa kali saya ke sana dan menitipkan,” tuturnya.

Pengasuh Majelis Dzikir Petilasan Ki Dampu Awang, Toha mengungkan bahwa pihaknya melakukan pemindahan Mabh Fanani ke Indramayu, atas perintah orang tuanya Mbah Rojab.

Pasalnya upaya yang dilakukan bukan dalam sekejap, melainkan melalui proses dan tahapan, agar ajakan dirinya diamini oleh Mbah Fanani.

“Saya menjemput beliau (Mbah Fanani) sudah mendapat izin dari sesepuh dan beberapa ulama atas amanat yang dititah Mbah Rojab, termasuk kepada pihak keluarga yang kebetulan belum lama meninggal,” tuturnya.

Sebelum pihaknya menjemput Mbah Fanani, ia sudah melakukan jiarah ke beberapa makbaroh ulama besar di pulau jawa dan memohon patunjuk dari Allah SWT atas amanat yang harus dilaksanakan.
“Termasuk meminta pendapat dari sesepuh, agar segera tunaikan kewajiban untuk menjaga dan merawat Mbah Fanani dengan baik,” kilahnya.

Toha juga membantah jika dirinya mengaku pihak keluarga dan tanpa meminta izin kepada pihak pemerintah, maupun warga setempat, dimana Mbah Fanani sebelumnya bermukim di kawasan Gunung Dieng.

“Dalam waktu dekat saya akan silaturrahmi kepada pihak keluarga dibendakerep Cirebon untuk memberitahukan keberadaan Mbah Fanani di Indramayu,” terangnya. (Asna)

Komentar