Serangan Binatang Buas di Kuningan, Total 38 Kambing Mati

  • Bagikan
Serangan Binatang Buas di Kuningan, Total 38 Kambing Mati
Serangan binatang buas di Kuningan, total 38 kambing mati. (Ist.)

Citrust.id – Warga Desa Tundagan, Kecamatan Hantara, Kabupaten Kuningan, kembali geger. Enam ekor kambing ditemukan mati pada Jumat (26/9/2025) dini hari setelah diduga diterkam predator liar yang disinyalir macan tutul.

Kejadian itu memperpanjang daftar serangan terhadap ternak di desa tersebut. Hingga kini, total 38 ekor kambing milik warga telah mati.

Enam kambing yang menjadi korban terbaru merupakan milik dua warga Dusun Babakan, yakni Toto Sunarto dan Dudu. Masing-masing kehilangan tiga ekor kambing.

“Pagi-pagi saya berangkat menuju kandang untuk memberi makan, namun sontak kaget karena enam ekor kambing—tiga punya saya dan tiga punya teman saya, Dudu, sudah tergeletak mati,” ujar Toto Sunarto, Ketua RW 06 Dusun Babakan.

Ia menduga serangan terjadi pada dini hari antara pukul 02.00 hingga 03.00 menjelang subuh.

Kepala Dusun Babakan, Apung Rukmana, membenarkan adanya serangan tersebut. Menurut dia, serangan binatang buas telah berulang kali menimpa warga dan menyebabkan kerugian cukup besar.

“Kejadian ini di desa kami telah berulang kali. Hingga saat ini tercatat 38 ekor kambing peternak di desa kami mati karena serangan binatang buas tersebut,” ucap Apung.

Apung menambahkan, Pemerintah Desa Tundagan telah berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), untuk mencari langkah pencegahan agar serangan tidak terus berulang.

Pihak desa, kata dia, bersyukur karena kini BKSDA dan instansi lain dari Kabupaten Kuningan sudah turun tangan membantu mencari solusi.

Sementara itu, Toto Sunarto meminta agar pemerintah memberikan perhatian lebih serius terhadap masalah ini.

“Kami memohon khususnya kepada pemerintah dinas/instansi terkait/BKSDA membantu kami untuk pencegahan. Diharapkan yang diberi kawat berduri tidak hanya yang korban saja, tetapi pemerintah/instansi atau BKSDA dapat memberikan kawat berduri pada semua peternak khusus di desa kami,” tutur Toto. (Haris)

BACA JUGA:  Telkomsel dan PPNI Hadirkan Layanan Hotline Edukasi dan Konseling Covid-19
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *