Citrust.id – Enam tahun cuci darah, Carpan (59), warga Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, merasa terbantu dengan adanya Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Gagal ginjal merupakan kondisi ginjal seseorang kehilangan kemampuannya untuk menyaring cairan dan sisa-sisa makanan. Bagi pasien gagal ginjal, cuci darah atau hemodialisis merupakan kegiatan rutin yang wajib dilakukan.
Setiap kali melakukan cuci darah, perlu biaya yang tidak sedikit. Untuk satu kali cuci darah, perlu biaya hingga jutaan rupiah. Biaya tersebut belum termasuk biaya lainnya apabila memerlukan obat-obatan tambahan atau perawatan tambahan lainnya di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan.
Dengan biaya yang cukup besar tersebut, pasien gagal ginjal jelas merasa khawatir apabila mengeluarkan biaya pribadi.
Hadirnya Program JKN-KIS sejak tahun 2014 banyak membantu pasien gagal ginjal. Program JKN-KIS menanggung biaya cuci darah pasien gagal ginjal sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku.
Carpan sangat merasakan hal itu. Ia merupakan peserta JKN-KIS segmen peserta Pekerja Bukan Penerima Upah. Ia terdaftar sebagai peserta sejak tahun 2014. Dalam kesehariannya, Carpan merupakan seorang pensiunan pegawai swasta, sedangkan istrinya ibu rumah tangga.
“Sudah enam tahun lebih saya berobat pakai Kartu JKN-KIS. Hari Rabu dan Jumat rutin datang ke rumah sakit untuk cuci darah,” ungkap Carpan, Kamis (31/3/2022).
Selama enam tahun tersebut, Carpan mengaku selalu mendapatkan layanan yang sangat bagus. Ia tidak pernah merasakan perbedaan layanan dengan pasien lainnya. Selain itu, dokter dan perawat selalu ramah dan cepat tanggap.
Carpan menyampaikan, bahwa jika ia menghitung iuran yang selama ini ia bayarkan, iuran tersebut tidak akan mencukupi biaya cuci darahnya. Oleh karenanya, ia menyampaikan ucapan terima kasih karena melalui sistem gotong royong Program JKN-KIS, peserta JKN-KIS lain yang sehat yang secara rutin membayar iuran telah membantunya.
“Kalau tidak ada JKN-KIS tidak tahu bagaimana jadinya pasien cuci darah seperti saya. Jadi saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah, BPJS Kesehatan, dan peserta JKN-KIS lainnya yang rutin bayar iuran,” ucapnya.
Carpan berharap ada peningkatan kualitas pelayanan dalam Program JKN-KIS. Ia juga berharap, Program JKN-KIS dapat selalu hadir membantu masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. (Haris)