Bosan Jadi Auditor, Zaenal Pilih Jadi Tukang Kopi

KUNINGAN (CT) – Tidak sedikit hobi yang dimiliki seseorang jadi profesi. Salah satunya Zaenal Arip Hafsah (28), lulusan fakultas ekonomi universitas pasundan (Unpas) yang kini mandiri menjadi tukang kopi dengan berbagai rasa dan kenikmatan.

“Kopi yang saya jajakan hanya ada dua jenis, yaitu kopi arabica dan robusta. Dimana, keduanya ini memiliki rasa berbeda. Seperti kopi arabica itu memiliki keasaman yang bisa dirasakan di saat kapan pun. Kemudian, untuk jenis kopi robusta itu sebaliknya memiliki kekentalan pada pahit rasa kopi sendiri,” kata Zaenal pemilik kedai kopi saat ditemui di lapak usahanya, Jl. RE. Martadinata, Sabtu (30/01).

Pria yang pernah bekerja menjadi auditor di kantor akuntan publik Hasanudin Bandung ini menceritakan, kerelaannya melepas jabatan sebagai karyawan, dilandasi dengan hobi minum ngopi.
“Iya ketika kami melakukan audit di daerah aceh dan sempat ngopi di sana, saya berniat keluar kerja sebagai tim auditor. Dan, memilih jadi tukang kopi seperti ini,” terang pria yang akrab disapa Zeze.

Kopi arabica yang terpajang, kata Zeze, kopi itu dihadirkan dari tiap daerah penghasil kopi. Sebab, dalam jenis kopi ini memiliki citarasa berbeda.

“Kalau kopi dari nusantara, seperti kopi dari daerah Bali, Aceh, Toraja, Garut, Flores kami sudah lengkap. Kemudian, untuk kopi dari luar negeri, juga kami hadirkan, seperti kopi dari negara Kenya,” jelas Zeze.

Mengenai teknik pembuatan kopi, sambung Zeze menerangkan, tindakan itu dilakukan dengan cara penyeduhan manual brewing. Kemudian, perkakas yang digunakannya juga seperti syphon, V60, French press, Mokapot, Vietnam drip, tubruk, rok presso, dan aero presso.

“Untuk mendapatkan nilai nikmat sebanding, kita di sini memiliki takaran. Nah, untuk sebanyak 1 gram kopi itu diseduh dengan sebanyak 15 mili air mendidih,” kata Zeze seraya menambahkan, bahwa setiap kopi yang dijual per gelasnya dibanderol sangat murah. “Segelas kopi rata-rata Rp 10 ribu,” imbuh Zeze. (Ipay)

BACA JUGA:  Keterangan Tersangka dan Saksi Berbeda, Rekonstruksi Pembuhunan Mansur Dilakukan Dua kali

Komentar