Citrust.id – Pandemi Covid-19 menyebabkan event yang menimbulkan kerumunan manusia dilarang pemerintah. Kondisi tersebut itu membuat Iwan Abe yang berprofesi sebagai Master of Ceremony (MC) sepi job.
Namun, hal itu tak membuat Abe patah arang. Demi membuat dapur keluarganya, Abe banting setir menjadi pengusaha bunga.
“Dikarenakan tak ada kegiatan atau event pada masa pandemi, saya mencoba kreatif untuk budi daya bunga di pekarangan rumah,” ungkap Abe, saat ditemui Citrust.id di kediamannya di Desa Leuwilaja, Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, Rabu (29/9).

Abe mengatakan, dirinya menanam aneka macam bunga, seperti anggrek, aglonema dan lain-lain. Ia lebih fokus ke jenis miana karena lebih gampang dibudidaya. Bunganya pun warna-warni.
“Caranya gampang. Bisa dilakukan siapa saja. Untuk persemaian di lahan terlebih dahulu lalu dipindah ke polybag atau pot. Di rumah dan sekitar lingkungan sekolah banyak sampah botol plastik. Kadang-kadang botol plastik bekas dimanfaatkan untuk media tanam,” ungkapnya.
Abe mengatakan, cara penjualannya sangat gampang, yaitu melalui online di medsos. Setelah promosi di medsos, banyak pembeli yang penasaran jadi datang sendiri. Budi daya bunga secara ekonomi sangat membantu keuangan keluarga Abe pada masa pandemi Covid-19 ini.

“Usaha ini tak selancar yang diharapkan. Ada saja kendala, terutama hama dan penyakit seperti busuk batang dan lain-lain. Namun patut dicoba,” ungkap Abe serius.
Abe menambahkan, lokasi budidayanya di tengah rerimbunan pohon bambu di Leuwilaja. Oleh karena itu, tempatnya dinamakan Ruyuk Awi Leuwilaja atau dalam Bahasa Indonesia berarti Rumpun Bambu Leuwilaja.
“Daerah ini cocok jadi desa wisata. Ada pengrajin bambu, budi daya durian, ikan air tawar, dan budidaya bunga. Lengkap pokoknya,” cetus Abe menutup perbincangan seraya setengah berpromosi. (Abduh)
Komentar