Oleh Ustaz Fariq Gasim Anuz
ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala telah mengistimewakan bulan Ramadhan dari bulan-bulan lainnya dengan berbagai keutamaan. Maka sepatutnya kita menyambutnya dengan taubat nasuha dan tekad meraih kebaikan sebanyak-banyaknya di bulan suci ini. Berikut kiat-kiatnya:
1. Berpuasa dengan benar
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
“Barangsiapa berpuasa karena keimanan dan semata-mata mengharap pahala, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu”. (HR. al-Bukhari dan Muslim).
(a). Menjauhi kemaksiatan, perkataan dan perbuatan sia-sia.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
“Barangsiapa yang tidak menahan diri dari ucapan dusta dan perbuatan buruk maka sedikitpun Allah tidak sudi menerima puasanya meskipun ia menahan diri dari makan dan minum.” (HR. al-Bukhari).
(b). Berniat puasa pada malamnya, mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka dengan membaca doa berbuka:
ذَهَبَ الظَّمأُ ، وابْتَلَّتِ العُرُوقُ ، وثَبَتَ الأجرُ إِن شاءَ اللهُ
“Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap, Insya Allah”. (HR. Abu Dawud)
2. Salat Tarawih.
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
“Barangsiapa menunaikan qiyamullail pada bulan Ramadhan, karena keimanan dan mengharapkan pahala, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
“Siapa saja yang salat qiyam di bulan ramadhan (Tarawih) bersama imam hingga selesai, akan ditulis baginya pahala shalat semalam suntuk”. (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i dan Ibnu Majah)
3. Bershadaqah
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah orang yang sangat dermawan; kebaikan dan kedermawanan beliau pada bulan ini melebihi angin yang berhembus. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
“Seutama-utama shadaqah adalah shadaqah di bulan Ramadhan”. (HR. at-Tirmidzi).
Shadaqah ini di antaranya adalah:
(a). Memberi makan
Para Salafus Shalih senantiasa berlomba dalam memberi makan kepada orang lapar dan yang membutuhkan. Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
“Siapa saja di antara orang mukmin yang memberi makan saudaranya sesama mukmin yang lapar, niscaya Allah akan memberinya buah-buahan Surga. Siapa saja di antara orang mukmin yang memberi minum saudaranya sesama mukmin yang haus, niscaya Allah akan memberinya minuman dari Rahiqul Makhtum”. (HR. at-Tirmidzi dengan sanad hasan)
(b). Menyediakan makanan berbuka
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
“Barangsiapa menyediakan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa, niscaya ia akan mendapat pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun”. (HR. at-Tirmidzi, hasan shahih)
Dalam riwayat lain dikatakan,
“…menjadi penghapus dosanya dan menjadi pembebas sirinya dari api Neraka…”
4. Banyak membaca Al-Qur’an
Malaikat Jibril memperdengarkan al-Qur’an kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pada bulan Ramadhan. Utsman bin Affan Radhiallahu Anhu mengkhatamkannya pada setiap hari Ramadhan.
Sebagian Salafus Shalih mengkhatamkan setiap 3 malam sekali dalam shalat Tarawih. Imam asy-Syafi’i dapat mengkhatamkan 60 kali di luar shalat dalam bulan Ramadhan. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, para Shahabat dan shalafus Shalih seringkali menangis tatkala membaca atau mendengar al-Qur’an.
5. Tetap duduk di dalam masjid hingga terbit matahari
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
“Barangsiapa shalat fajar berjama’ah di masjid, kemudian tetap duduk berdzikir mengingat Allah, hingga terbit matahari lalu shalat dua raka’at (Dhuha), maka seakan-akan ia mendapat pahala haji dan umrah dengan sempurna, sempurna dan sempurna”. (HR. at-Tirmidzi, di-shahihkan oleh al-Albani).
6. Mencari malam Lailatul Qadar
Terutama pada malam-malam ganjil di akhir Ramadan dengan memperbanyak doa:
اللَّهُمَّ إنَّك عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan menyukai untuk mengampuni, maka ampunilah aku”. (HR. at-Tirmidzi).
“Barangsiapa shalat di malam Lailatul Qadar karena keimanan dan mengharapkan pahala, niscaya akan diampuni dosanya yang telah lalu”. (HR. al-Bukhari dan Muslim). “Diampuni juga dosa yang akan datang”. (dalam Musnad ahmad dari ‘Ubadah).
7. I’tikaf
Yakni menetapi masjid dan berdiam di dalamnya dengan niat mendekatkan diri kepada Allah.
“Bila masuk 10 (hari terakhir bulan Ramadhan) Nabi me-ngencangkan kainnya (menjauhkan diri dari menggauli istrinya), menghidupkan malamnya dengan ibadah dan membangunkan keluarganya”. (HR. al-Bukhari).
“Bahwasanya Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam senantiasa ber’itikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan hingga Allah mewafatkan beliau”. (HR. al-Bukhari dan Muslim)
8. Umrah di bulan Ramadhan
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
“Umrah di bulan Ramadhan sama seperti ibadah haji”. Dalam riwayat lain, “sama seperti menunaikan haji bersamaku”. (HR. al-Bukhari dan Muslim).
9. Memperbanyak istighfar, dzikir dan do’a
Terutama di saat sahur, berbuka, hari Jumat, dan sepertiga malam terakhir sepanjang bulan Ramadhan.
Keterangan: Ada hadits yang shahih dimana Nabi Shallalahu Alaihi Wasallam melarang seseorang mengkhatamkan Alquran kurang dari tiga hari. Sebagian ulama membolehkan jika mengkhatamkan Alquran di tempat atau di waktu yang memiliki keutamaan khusus seperti bulan Ramadhan.
Sebagian ulama tetap melarang mengkhatamkan Alquran kurang dari tiga hari meskipun di bulan Ramadhan. []
Komentar