Musim Hujan Sebabkan Gagal Produksi, Petani Garam di Cirebon Timur Beralih Profesi

  • Bagikan

CIREBON (CT) – Hampir seluruh petani garam yang ada di wilayah Cirebon timur gagal produksi. Pasalnya, musim hujan membuat air asin sebagai bahan baku untuk produksi garam menjadi tawar. Ditambah lagi cahaya matahari sebagai pemanas alami, supaya air asin menjadi garam tertutup oleh mendung.

Pantauan CT, Kamis (25/12), mayoritas tambak petani garam di wilayah Cirebon Timur, tidak bisa dipakai karena tenggelam, imbas dari air hujan. Menurut Samsu (55), salah seorang petani garam Desa Kanci Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, dirinya mengaku, pada saat ini adalah masa suram petani garam. Karena musim hujan, para petani garam gagal produksi. “Saat ini adalah masa suram petani garam, semua gagal produksi karena hujan,” ujarnya.

Hal senada, Mawi (40) petani garam asal Desa Waruduwur, Blok Kandawaru, Kecamatan Mundu, “Saya dari awal musim hujan sudah gagal produksi, karena kebutuhan hidup harus tetap berjalan, akhirnya saya ikut teman untuk bekerja sebagai buruh bangunan,” ujar Mawi.

Para petani garam berharap, pemerintah agar memperhatikan petani garam, terkait harga jual garam disaat musim kemarau harus tetap stabil, tidak turun dan juga pemerintah harus menolak garam impor dan lebih memilih gara lokal. (CT-127)

BACA JUGA:  IKIAD Kabupaten Cirebon Gelar Kegiatan Baksos Bersama Pelajar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *