CIREBON (CT) – Telah datangnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan segera bergulirnya wacana Metropolitan membuat Cirebon bergegas mempersiapkan produk dan sarana unggulan demi menyambutnya, Jumat (04/03).
Tak dapat dipungkiri, wisata kuliner di Cirebon dan sekitarnya punya daya tarik kuat untuk menggaet wisatawan untuk datang di Cirebon. Kuliner seperti empal gentong, docang, nasi lengko, tahu gejrot, kerupuk kulit, sirup tjampolay, serta produk lainnya jadi andalan Cirebon menyambut globalisasi pasar.
“Yang paling saya ingat dari Cirebon itu, kalau gak batik ya empal gentongnya. Rasanya beda dari pada kuliner lainnya yang sejenis,” terang Saifulloh, warga asli Jember yang kini tinggal di Jakarta saat menceritakan pengalamannya di Cirebon.
Menanggapi hal itu, praktisi budaya yang juga Wakil Direktur Badan Pengelola Sunyaragi, Muhammad Akbar mengatakan bahwa kuliner yang ada di Cirebon sudah sangat komplit, dari mulai makanan basah, kering, camilan hingga minuman.
“Yang jadi PR sekarang adalah tinggal dijaga keasliannya saja, baik rasa dan bahannya,” tutur Akbar.
Sekedar informasi, Kota Cirebon, beserta Kabupaten Cirebon, Majalengka, Indramayu, dan Kuningan digaungkan Pemprov Jawa Barat untuk menjadi kawasan metropolitan yang akan disebut sebagai Cirebon Raya.
Cirebon Raya direncanakan Pemprov Jabar untuk menjadi kawasan metropolitan bersama dua wilayah lainnya. Selain Cirebon Raya yang direncanakan pembangunannya berbasis budaya, Pemprov Jabar juga rencananya akan membangun kawasan metropolitan di wilayah Depok, Bogor, Bekasi, Karawang dan Purwarkarta (Debobekkarpur) yang berbasis industri.
Serta, Pemprov Jabar juga berencana akan membangun kawasan metropolitan di Bandung Raya yang melingkupi kawasan Bandung seperti Kota Bandung, Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). (Wilda)