Cirebontrust.com – Puluhan warga di empat desa yakni Desa Wanakaya, Jatimerta, Astana dan Desa Grogol, terus siaga mengantisipasi kemungkinan luapan banjir susulan dari sungai Bondet dan sungai Condong yang merendam rumah mereka.
Mereka, enggan mengungsi meski bagian dalam rumah terendam air dengan ketinggian 30 hingga 50 sentimeter.
Warga memilih berdiam diri di rumahnya, menjaga barang-barang berharga miliknya. Sambil berharap luapan air dari sungai Condong dan sungai Bondet segera surut.
Upaya evakuasi yang dilakukan petugas badan penanggulangan bencana daerah hanya sia-sia. Warga di empat desa ini, seperti sudah terbiasa rumahnya tergenang banjir.
“Banjir sekarang, lumayan tinggi, barang-barang diselamatkan di rumah adik, sekarang tidurnya nggak tau. Nggak mau ngungsi lah, takut barang barangnya kena banjir lagi,” kata Tati salah seorang warga yang rumahnya tergenang banjir.
Sementara, petugas BPBD dan Kepolisian serta dari Kecamatan Gunung jati, masih melakukan pendataan pemukiman penduduk terdampak banjir. Lokasi yang dianggap cukup parah akibat banjir, yakni di Desa Wanakaya hingga merendam lebih dari seribu rumah warga.
“Insyaallah, mereka sudah berpengalaman, 2012 lalu lebih parah tempat tidur juga terendam, jalan jalan dan sekolah terendam. saya sampaikan sungai Condong batas wilayah ini merupakan tumpukan buangan dari tiga sungai, Jamblang, Plumbon dan Plered,” kata Kusdiono Camat Gunungjati.
Sementara, kata dia besaran luas sungai Condong tidak seperti sungai-sungai lainya, sehingga debit air dari tiga sungai terkumpul, air laut pasang dan tidak bisa menampung, akhirnya banjir.
Masih menurut Kudiono, banjir secara umum diakibatkan luapan sungai Parit, sungai Bondet dan sungai Condong yang mengalami pendangkalan. Dibutuhkan normalisasi sungai dengan cara penyodetan dan pengerukan. (Asna)