Cirebontrust.com – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Ir HE Herman Khaeron MSi menegaskan, perlu adanya pembenahan pada saluran dan sungai, untuk menunjang peningkatan produksi bawang yang melimpah.
Namun demikiam, hal terpenting yakni perlu juga kesiapan Bulog dalam penyerapan produksi bawang dari petani, dengan harga yang wajar.
“Saat panen harus dijadikan momen petani meraih keuntungan, maka Bulog sebagai kepanjangan tangan pemerintah harus siap membeli bawang dari para petani dengan harga yang wajar,” jelasnya.
Dikatakannya, hal itu sebagai upaya meminimalisir adanya para tengkulak yang tentunya merugikan petani. Juga diperlukannya normalsasi sungai dan saluran, agar banjir dapat diminimalisir.
“Jika hujan lebat, maka air di saluran irigasi dapat mengairi lahan yang jaraknya jauh dari saluran yang ada,” ujarnya, disela panen bawang di Desa Silihasih, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, Rabu (08/03).
Politisi yang akrab disapa Hero ini, menjelaskan sinergitas antara pihak terkait perlu dilakukan, agar hasil pertanian melimpah dan petani dapat meraih keuntungan, saat panen tiba.
Seperti Kementerian PUPR, perlu segera lakukan normalisasi sungai dan saluran irigasi. Begitu pula Bulog dan Kementrian Pertanian, segera lakukan upaya yang lebih maksimal. Agar petani lebih sejahtera.
“Apabila ada kendala dalam anggaran, bisa dikomunikasikan dengan kami dan akan dirapatkan melalui komisi yang membidanginya. Kasihan juga bila mendengar ada lahan pertanian yang sebentar lagi panen, terkena banjir. Tentunya, membuat petani rugi,” jelas politisi Partai Demokrat ini.
Disinggung harga cabai yang terus meningkat, Hero menjawab perlu adanya peran aktif pemerintah dalam mengendalikan harga.
“Meski pemerintah sudah berupaya untuk menekan harga cabai, namun masih memberatkan konsumen. Maka, peran aktif pemerintah salah satunya Bulog, harus mampu menyerap cabai petani. Misalnya, menyiapkan gudang untuk penyimpanan cabai saat panen dan mengatur pendistribusiannya,” kata Hero.
Dirinya mengharapkan, dengan panen kali ini tidak membuat lemahnya ekonomi petani, karena harga jual yang anjlok. “Jangan sampai seperti kasus-kasus terdahulu, petani malah tidak dapat untung. Karena saat panen merupakan waktu petani meriah keuntungan. Bukan malah merugi,” harapnya. (Riky Sonia)
Komentar