Indramayutrust.com – Ratusan warga Desa Kedokan Agung Kecamatan Kedokan Bunder Kabupaten Indramayu menggeruduk SPBU yang ada di desa setempat, pasalnya beberapa sumur milik warga sekitar tercemar minyak BBM yang diduga akibat resapan BBM bocor di penampungan SPBU tersebut, Senin (21/08).
Akibatnya, sumur warga menjadi bau minyak dan menyala jika dinyalakan dengan korek api, bahkan sumur warga kini di pasang garis polisi, karena menimbulkan percikan api dan khawatir akan membahayakan keselamatan warga.
Salah satu warga setempat, Kani mengungkapkan, sumur warga tercemar minyak yang diduga dari SPBU sudah seminggu, namun hingga kini baunya masih belum hilang, bahkan menyala.
“Ya kami menuntut pencemaran BBM ke sumur, agar pihak SPBU bertanggung jawab dan segera mengantisipasi pencemaran minyak yang makin meluas di sejumlah sumur warga lainnya,” ungkapnya.
Kapolres Indramayu AKBP Arif Fajarudin melalui Kapolsek Kedokan Bunder IPTU Hari Subagio mengungkapkan, aksi protes warga kepada pihak SPBU tersebut telah dilaksanakan musyawarah mufakat antara pemilik SPBU yakni Hj.Indri (44) dengan masyarakat yang sumurnya diduga tercemar minyak.
“Adapun hasil pengukuran, yang ada di stok SPBU, yakni Pertalite 68,5 Cm (PL.5778 liter), Pertamax 48,3 Cm (PX.2986 liter), Dexlite 98Cm (Dt. 7997 liter),” ungkapnya
Dikatakannya, polisi terpaksa menutup operasi SPBU dan memberi garis polisi di area SPBU, sampai menunggu hasil pengukuran dari pihak Pertamina.
Hingga saat ini, sumur milik warga tidak bisa di gunakan lagi, padahal sumur di desa setempat merupakan satu-satunya sumber mata air bagi warga untuk kebutuhan sehari-hari. (Didi)