oleh

Spirit Ramadan di Tengah Pandemi

Oleh: Abdul Mukti, S.Pd.

(Alumni STKIP Muhammadiyah Kuningan)

Marhaban yaa Ramadan. Alhamdulillah kita masih dipertemukan dengan bulan suci Ramadan, bulan istimewa yang sangat dinanti oleh miliaran umat Islam di seluruh penjuru dunia. Ada banyak keistimewaan pada bulan Ramadan, di antaranya diturunkannya rahmat Allah, dosa-dosa kita diampuni, dan setiap kebaikan dilipatgandakan pahalanya.

Ada yang berbeda dengan Ramadan tahun ini. Kita tidak bisa leluasa melakukan banyak aktivitas, seperti salat tarawih, buka bersama, memakmurkan masjid dengan berbagai kegiatan keagamaan lain seperti pada Ramadan sebelumnya. Saat ini, dunia sedang menghadapi pandemi global Covid-19 yang mengharuskan setiap individu membatasi interaksi sosial dan tetap di rumah jika tidak ada kepentingan yang mendesak.

Ada dua tantangan besar yang harus kita hadapi bersama pada Ramadan tahun ini. Pertama, kita harus bisa menundukan hawa nafsu. Puasa menjadi sarana yang kuat untuk memerdekakan kita dari belenggu keinginan, hasrat, dan segala nafsu fisik yang negatif serta membersihkan kita dari kekotoran dosa-dosa badani.

Kedua, harus tetap disiplin mengikuti arahan pemerintah karena kita sedang berperang melawan Covid-19. Oleh karena itu, kedisiplinan kita semua sangat penting demi memutus rantai sebaran Covid-19 yang sudah meluas di berbagai daerah.

Spirit Ramadhan

Ramadan tahun ini memang berbeda, tetapi tidak boleh berkurang sedikit pun dalam mensyukurinya. Semangat Ramadan harus tetap menggelora. Jika menengok sejarah, prestasi besar yang diraih Rasul SAW terjadi pada bulan Ramadan. Misalnya, kemenangan Perang Badar serta keberhasilan membebaskan Kota Mekah (Fathu Makkah).

Sepeninggal beliau, prestasi umat Islam juga telah ditorehkan dalam sejarah pada bulan suci ini. Kemenangan umat Islam menaklukkan Spanyol diraih pada bulan Ramadhan. Kemenangan menghadapi Perang Salib, demikian pula melawan bangsa Tartar terjadi pada bulan Ramadhan. Proklamasi kemerdekaan RI pun terjadi pada bulan Ramadan. Rasulullah SAW menjadikan Ramadan sebagai bulan penuh amaliah dan aktivitas positif.

Gotong Royong Memerangi Covid-19

Spirit kebersamaan dan gotong royong akan menjadi kunci sukses dalam memerangi Covid-19. Gotong Royong menurut Bung Karno adalah pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan bantu-membantu bersama. Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua. Ho-lopis-kuntul-baris buat kepentingan bersama.

Di tengah pandemic Covid-19, banyak sekali saudara-saudara kita yang terdampak. Dalam pidatonya beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi menyerukan untuk saling membantu dan gotong royong meringankan beban saudara kita yang terdampak.

Ramadan hadir pada waktu yang tepat, maka harus kita maksimalkan untuk berbagi, memperbanyak amal saleh dengan bersedekah. Setiap kebaikan yang dilakukan pada Ramadan akan dilipatgandakan. Ada banyak cara yang bisa kita lakukan, berbagi sembako atau berbagi makanan untuk berbuka, dimulai dari tetangga kita yang terdekat. Jangan sampai ada saudara/tetangga kita yang mati kelaparan. Naudzubillah.

Ramadhan menempa kita agar menjadi pribadi yang saleh secara individual maupun sosial. Tentu saja, butuh kesadaran kolektif untuk mendorong agar kesalehan individual menjadi kesalehan sosial, dari ketakwaan individual menjadi ketakwaan sosial.

Karena demikianlah sejatinya, pada hal yang sederhana saja, kita tidak disebut orang beriman bila mana tidak mencintai tetangga atau saudaranya, seperti mencintai diri sendiri. (*)

Komentar