Majalengkatrust.com – Banyak masyarakat saat ini dianggap kurang mengetahui Panji (Ar-rayah) dan Bendera (Al-Liwa) Rasulullah, padahal ketika zaman dahulu umat islam sangat mengenalnya.
Umat islam dijauhkan dari panji Rasulullah ini memang disengaja oleh pihak kafir (asing) supaya umat Islam tidak bangkit dan mereka dapat dengan leluasa menjajah negeri kaum muslim dan menguasai kekayan alamnya.
Hal tersebut disampaikan oleh, Ustd Agung Wisnu Wardana acara Daurah pengenalan Panji Rasulullah yang digelar tadi siang (02/04) di Mesjid An Nur Komplek Neglasari Majalengka.
Agung menyampaikan Sosialisasi Panji Rasulullah tersebut, adalah untuk mengenalkan Panji Rasulullah kepada masyarakat umum supaya masyarakat mengetahui panji Rasulullah dan mencintai panji/bendera Rasulullah.
Dalam sebuah hadist Ibnu Abas ra menyatakan: Panji (râyah) Rasulullah saw. berwarna hitam dan benderanya (liwâ’) berwarna putih; tertulis padanya: Lâ ilâha illalLâh Muhammad RasûlulLâh (HR ath-Thabrani).
“Selain dalam acara daurah pengenalan Panji Rasulullah hari ini juga kita melakukan sosialisasi Panji Rasulullah di alun-alun Majalengka dan bukit teras sering Panyaweuyan Argapura,” jelasnya.
Diharapkannya, dengan dilakukannya pengenalan panji Rasulullah tersebut masyarakat mencintai Panji Rasulullah.
Alasannya, kata dia karena masyarakat saat ini banyak yang belum mengetahuinya, bahkan ada pihak yang benci dengan Islam mengopinikan kepada masyarakat Panji Rasulullah itu sebagai bendera teroris.
Agung juga menjelaskan Al-liwa dan Ar-Rayah menginspirasi bendera dan panji kesultanan-kesultanan Islam di Nusantara misalnya di kesultanan Yogyakarta yang dikenal kanjeng Kyai Tunggul Wulung, Kesultanan Cirebon yang berjuluk Macan Ali, di kesultanan Bugis, kesultanan Aceh dan kesultanan lainnya.
Selain itu juga Al-liwa dan Ar-Rayah dijadikan semangat para pahlawan terdahulu untuk mengusir para penjajah di Indonesia. (Abduh)
Komentar