CIREBON (CT) – Sega Bancakan, kuliner satu ini memang terdengar asing ditelinga kita. Tapi, siapa sangka kuliner tradisional khas Sunda dan Jawa yang satu ini tentunya sangat menggugah selera.
Bagi anda pencinta kuliner belum pas rasanya bila belum mencicipi Sega Bancakan ala Kang Harto yang berada di Jalan Fatahilah Kelurahan Watubelah Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon. Sekitar 300 meter dari Asrama Haji Watubelah arah Weru.
Menu yang disajikannya pun beragam mulai dari Sega Bancakan, Sega Rumbah, Pecak Cucut, Pecak Lele, Ikan Bakar, Ayam Bakar, Sop Iga dan Soto Banjar serta masih banyak lainya.
Selain itu, di warung makan Kang Harto tersedia minuman segar beragam varian mulai dari aneka juice, es jeruk, pasco dan cappuccino.
“Masalah harga cukup terjangkau. Rasanya pasti yahut, satu porsi ada yang Rp7.000 sampai belasan ribu. Pokonya pas bagi yang memiliki kantong pas-pasan,” kata Harto.
Dikatakan Harto, usaha ini usaha yang kedua setelah warung yang pertama sukses dibuka di Indramayu, beberapa tahun lalu,”yang pertama saya buka di sana dan peminatnya lumayan banyak. Saat ini kami kembangkan di Cirebon dan Jalan Fatahilah sangat cocok karena lokasinya dekat dengan pusat pemerintahan,” katanya.
Sega Bancakan, terang Harto, selama ini sering kita jumpai di acara-acara tertentu seperti acara syukuran anak lahiran, anak potong rambut dan lainya. Dari situlah dirinya mulai mengenalkan makanan tradisional peninggalan leluhur kepada masyarakat luas.
“Anak sekarang biasanya kurang begitu memahami apa itu sega bancakan. Makanya saya mencoba mengangat sega bancakan disaat serbuan kuliner modern. Yang kinibanyak digandrungi kalangan remaja di era saat ini,” terangnya.
Banyaknya makanan modern yang muncul belakangan ini, kata Harto, bukan menciutkan dirinya dalam menjalankan usaha kulinernya. Justru banyaknya makanan modern menjadi motifasi dirinya dan pedagang makanan tradisional lainnya untuk lebih kreatif dalam menyajikan menu kuliner.
“Ini tuntutan jaman Mas, dengan banyaknya pedagang makanan, justru menandakan ekonomi rakyat kita mulai tumbuh dan daya beli masyarakat cukup bagus,” imbuhnya. (CT.115)
wah min…harusnya yg kayak gn trus d ekspos,biar segmen kulinerny lbh hidup