Salah Kaprah, Benarkah Jalan Tol Didesain Bukan untuk Mudik Lebaran?

Ilustrasi

CIREBON (CT) – Dalam salah satu tugasnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) yakni membangun jalan tol. Menurut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna, dalam proses pembangunannya, Kementerian PUPR mendesain jalan tol untuk kondisi normal, sehingga kapasitasnya saat masa mudik lebaran seringkali tidak memadai setiap tahun.

Jika memaksakan jalan tol dibangun untuk memenuhi kapasitas pengendara yang mudik lebaran, kata Herry, uang pembangunannya akan cepat habis. Belum lagi, jika permintaan masyarakat untuk membangun lebih banyak tempat istirahat (TI) atau rest area dipenuhi.

Kondisinya, masing-masing TI di jalan tol dibangun dengan jarak yang ideal dengan pertimbangan penggunaan jalan tol untuk sehari-hari. Ia mencontohkan, saat jalan tol dipadati pemudik, Herry meminta Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) untuk menyediakan bahan bakar minyak (BBM) dalam bentuk kemasan.

Masalah tidak selesai sampai di sana. Herry menuturkan, saat sudah dapat mengumpulkan BBM kemasan, petugas kesulitan untuk mendistribusikannya. Pasalnya, bahu jalan sudah kadung dipadati oleh pengendara. Di satu sisi, dalam kondisi normal, bahu jalan seharusnya tidak digunakan kecuali untuk darurat. (Net/CT)

BACA JUGA:  WhatsApp Stop Dukung Ponsel Symbian pada Akhir 2016

Komentar