Citrust.id – Rupiah kian melemah, nilai tukar dolar tinggi, harga jual barang ekspor terus menurun. Seperti diketahui, nilai tukar dolar tembus di angka Rp15.000 per September kemarin.
Hal ini dirasa bukan hanya berdampak pada naiknya harga barang impor, namun barang ekspor juga kian melemah.
Begitu disampaikan Odin, pengusaha minyak cengkih asal Desa Kramatmulya, Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka.
“Dua tahun terakhir, harga ekspor minyak cengkih bertahan di angka 150.000 per kilonya, namun sekarang terus merosot, kan bingung,” paparnya kepada Citrus.id ketika berkunjung ke pabrik miliknya, Rabu (17/10/2018).
Dinilai memerugikan, karena menurutnya jika dolar tinggi, maka harga barang ekspor seharusnya tinggi. Ia berharap agar pemerintah mampu menstabilkan kembali harga barang ekspor.
“Hampir sebagian besar haslinya diekspor, yang dikeloka di dalam negri hanya sebagian kecil, tapi harganya enggak stabil,” pungkasnya./evan