Citrust.id – Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Cabang Majalengka gelar seminar literasi digital di empat SMK di Kabupaten Majalengka.
RTIK Majalengka gelar seminar tersebut di SMKN 1 Panyingkiran dan SMKN 1 Kadipaten pada 6 September 2022. Sedangkan pada 7 September 2022 di SMKN 1 Majalengka dan SMK Korpri.
“Target peserta per SMK minimal 500 peserta. Jadi total 2.000 peserta yangbmengikuti seminar ini,” kata M Abduh Nugraha, SH, Ketua RTIK Cabang Majalengka, Selasa (6/9/2022) saat pembukaan di SMKN 1 Panyingkiran.
Saat menyampaikan sambutan pembukaan, Dirjen Aptika Kemenkominfo, Samuel A. Pangerapan, mengatakan, salah satu bentuk dari transformasi digital adalah pembangunan ekosistem digital dan sumber daya manusia (digital talent).
Literasi digital merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran, kreativitas, dan kecakapan teknologi digital dari sumber daya manusia Indonesia.
“Target literasi digital 250 ribu masyarakat di sektor pendidikan dapat tercapai sebelum tahun 2022 berakhir. Indonesia terkoneksi semakin digital semakin maju,” kata Samuel A. Pangarepan.
Ia mengatakan, pelaksanaan kegiatan literasi digital dapat melalui edukasi, diseminasi dan sosialisasi konten/materi-materi terkait dunia digital dan teknologi. Dengan adanya pandemi Covid-19, kegiatan online menjadi sangat efektif dan accessible bagi masyarakat Indonesia untuk dapat memperoleh pengetahuan dan informasi.
Ketua RTIK Kabupaten Majalengka, M Abduh Nugraha mengatakan, untuk mendukung literasi digital, Relawan TIK Indonesia, Kominfo mengajak para mitranya untuk menyelanggarakan webinar dan kelas online secara intensif. Itu sebagai salah satu penyelanggaraan kegiatan diseminasi dan literasi digital bagi masyarakat.
Penyajian program itu secara luring dengan menghadirkan lebih dari satu pemateri yang memiliki kompetensi di bidangnya.
“Literasi digital ini bertujuan mendukung himbauan pemerintah dengan memberikan edukasi mengenai percepatan penanganan pandemi Covid-19,” ungkap Abduh.
Di samping itu, memanfaatkan waktu untuk tetap belajar dan produktif pada masa karantinan mandiri, dengan menggunakan media dalam jaringan guna mencegah kerumunan.
“Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang literasi digital, ajang silaturrahmi dan kolaborasi stakeholder, komunitas dan masyarakat pengguna teknologi, guna terciptanya sinergi dalam pembentukan masyarakat informatif,” tukasnya.
Tujuan lainnya, lanjut Abduh, yaitu edukasi teknologi untuk pemberdayaan masyarakat di berbagai segmen. Hal itu berupa pemanfaatan TIK, pemanfaatan teknologi, kreativitas, dan Inovasi di bidang teknologi mandiri.
Abduh mengatakan, ada empat tema besar tentang literasi digital. Pertama, digital skills, yaitu kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, serta menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.
Kedua, digital ethic, yaitu kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari
Ketiga, digital culture. Kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari
Keempat, digital safety. Kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang, dan meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
“Termin pertama kami laksanakan di empat SMK, yaitu SMKN 1 Panyingkiran, SMKN 1 Kadipaten, SMKN 1 Majalengka, dan SMK Korpri,” jelas Abduh.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Majalengka Gatot Sulaeman mengatakan, pihaknya sangat mendukung program literasi digital dari Kementerian Kominfo dan RTIK Cabang Majalengka.
“RTIK Majalengka sudah lama menjadi mitra kami. Kami sangat mendukung berbagai program RTIK dan sangat membantu pengembangan TIK di Kabupaten Majalengka sehingga tidak tertinggal oleh kabupaten lain. Terima kasih kepada SMKN 1 Panyingkiran, SMKN 1 Kadipaten, SMKN 1 Majalengka, dan SMK Korpri,” tandasnya.
Seminar di SMKN 1 Panyingkiran mengambil tema “Tenang Berselancar di Internet” dengan narasumber Muchamad Eki S. A., S.Kom., M.M. Ia merupakan guru SMKN 1 Panyingkiran dan membawa materi kiat-kiat berselancar di internet dengan sehat dan beretika.
“Di media sosial juga ada etikanya dan ada rambunya, yaitu Undang-Undang ITE,” ujarnya.
Eki mengatakan, hindari menggunakan komputer publik. Andaikan terpaksa menggunakan komputer publik, hindari mengakses situs, layanan, aplikasi, atau berbagai hal lainnya yang bersifat pribadi. Utamanya kegiatan online yang melibatkan kebutuhan finansial, seperti perbankan. Gunakan komputer tersebut hanya untuk kegiatan umum, seperti browsing.
Narasumber kedua, yaitu Wanta Heryana, pengurus RTIK Majalengka. Ia membawakan materi etika digital. Menurutnya, postingan atau komentar di media sosial harus ada etikanya dan ada pertanggungjawabannya.
“Jangan sampai melanggar hukum, etika dan norma. Nanti ada konsekuensinya,” imbuhnya.
Narasumber selanjutnya adalah Nanang Abdurohman, pengurus wilayah RTIK Jawa Barat, memberikan materi kiat melindungi data diri di ruang digital.
“Privasi di medsos itu boleh kita tampilkan atau tidak. Ada data yang bersifat umum atau harus rahasia, seperti NIK KTP atau nomor telepon. Takutnya ada penyalahgunaan, seperti untuk pinjaman online, nagihnya ke kita. Itu bahayanya,” tandasnya. (Abduh)