MAJALENGKA (CT) – Ratusan warga yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat Sukamulya (FPRS) yang bermitra dengan Konsorsium Pembangunan Agraria (KPA), melakukan demo ke Pendopo Bupati Majalengka dan Kejaksaan Negeri Majalengka, menuntut penyelesaian masalah Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Senin (02/05).
“Kami menuntut penyelesaian dampak dari pembangunan BIJB. Buat apa orang lain senang dengan adanya Bandara, sementara kami pemilik tanah terusir,” ungkap Ucok dari Front Perjuangan Rakyat Sukamulya (FPRS).
Hal senada dikatakan orator demo, Yahya dari Konsorsium Pembangunan Agraria (KPA) yang menuntut adanya landreform.
“Rakyat Sukamulya bukan menolak pembangunan, tapi penyelesaian dampaknya,” ungkapnya.
Kemudian massa bergerak ke kantor Kejaksaan Negeri sebelah timur Pendopo, dengan 30 mobil dan 500 sepeda motor. Dalam orasinya, massa mendorong Kejari mengungkap penyimpangan dalam proyek pembangunan BIJB.
“Kerugian dampak BIJB, bukan hanya ekonomi tapi budaya dan lainnya. Jangan sampai Kejaksaan menerima suap dalam menyelesaikan kasus,” ungkap Yahya. (Abduh)