Pesona Cirebon Berkebaya, Simbol Pelestarian Budaya dan Pemberdayaan Perempuan

  • Bagikan
Pesona Cirebon Berkebaya, Simbol Pelestarian Budaya dan Pemberdayaan Perempuan
Pesona Cirebon Berkebaya, simbol pelestarian budaya dan pemberdayaan perempuan. (Ist.)

Citrust.id – Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, Harry Saputra Gani, S.H., mengapresiasi inisiatif Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) Cirebon yang menyelenggarakan kegiatan bertajuk Pesona Cirebon Berkebaya di kawasan Gedung BAT, Sabtu (28/6/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-598 Kota Cirebon. Menurut Harry, kegiatan tersebut menjadi momentum strategis untuk melestarikan budaya sekaligus memberdayakan perempuan di ruang publik.

“Kegiatan ini memperlihatkan betapa besar peran perempuan dalam menjaga budaya. Pelestarian kebaya tidak hanya penting secara simbolik, tetapi juga memperkuat posisi perempuan dalam ruang sosial dan budaya,” ujar Harry.

Ia menambahkan bahwa tema Berdaya Bersama Kebaya menegaskan kebaya bukan sekadar busana tradisional, melainkan simbol identitas, martabat, dan kekuatan perempuan Indonesia.

“Melalui kegiatan ini, perempuan diajak untuk bangga mengenakan kebaya sebagai warisan budaya leluhur yang sarat nilai sejarah dan keanggunan,” ucapnya.

Selain peragaan busana kebaya, acara juga diramaikan oleh stan-stan usaha kecil menengah (UKM) yang dikelola oleh perempuan. Produk lokal unggulan seperti kerajinan tangan, kuliner, dan busana turut dipamerkan sebagai bentuk kontribusi perempuan dalam pembangunan ekonomi kerakyatan.

“Kegiatan Pesona Cirebon Berkebaya ini menjadi momentum penting untuk merayakan kiprah perempuan Cirebon sebagai penjaga budaya dan penggerak ekonomi lokal,” kata Harry.

Ketua PBI Cirebon, Garnis Mutiara Savira, menegaskan pentingnya membudayakan kembali pemakaian kebaya sebagai identitas perempuan Indonesia. Ia menilai kebaya selama ini masih kerap dianggap hanya pantas dikenakan dalam acara formal.

“Padahal, kebaya memiliki fleksibilitas tinggi dan tetap mampu memancarkan keanggunan dalam berbagai situasi. Kami ingin kebaya dikenakan tidak hanya di acara resmi, tetapi juga dalam aktivitas harian seperti pertemuan, rapat, bahkan acara komunitas,” tuturnya.

BACA JUGA:  DPRD Minta Perumda Air Minum Konsisten Layani Kebutuhan Masyara

Garnis juga menyoroti potensi besar budaya Cirebon yang dinilainya layak dikembangkan secara lebih luas.

“Cirebon punya kekayaan budaya luar biasa, mulai dari keraton, tradisi, hingga kebaya khas. Kami ingin menjadikan Cirebon sebagai pusat budaya yang bersaing di tingkat nasional dan internasional, tanpa kehilangan identitasnya sendiri,” pungkasnya. (Haris)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *