Citrust.id – Pemerintah, melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), telah meningkatkan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi untuk transportasi kereta api pada tahun 2025.
Hal itu sebagai bagian dari dukungan terhadap visi besar pembangunan Indonesia atau yang dikenal dengan Astacita Presiden Prabowo Subianto.
Keberadaan kuota BBM subsidi memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan transportasi massal seperti kereta api. Langkah itu sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan mobilitas masyarakat sekaligus mendorong roda perekonomian nasional.
Manager Humas KAI Daop 3 Cirebon, Rokhmad Makin Zainul, menegaskan, kereta api merupakan moda transportasi massal yang efisien dan strategis.
“Kereta api adalah moda transportasi massal yang efisien, hemat energi, ramah lingkungan, dan aman. Dukungan BBM subsidi sangat penting bagi pengembangan transportasi kereta api di Indonesia. Kebijakan ini tidak hanya mendukung Astacita, tetapi juga memperkuat mobilitas masyarakat demi kemajuan ekonomi nasional,” ujar Rokhmad.
Lebih lanjut, Rokhmad menjelaskan, Astacita mencakup delapan cita-cita strategis untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju dan sejahtera.
Salah satu fokus utamanya adalah peningkatan kualitas infrastruktur dan transportasi publik yang efisien, terjangkau, serta ramah lingkungan.
“Pada tahun 2025, alokasi kuota BBM subsidi untuk KAI Daop 3 Cirebon ditetapkan sebesar 5.191.000 kiloliter (KL), meningkat 4,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 4.947.000 KL. Peningkatan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung operasional transportasi kereta api sebagai moda transportasi massal yang efisien dan ramah lingkungan,” jelasnya.
Rokhmad menambahkan, peningkatan kuota BBM subsidi sangat penting untuk menjamin kelancaran operasional kereta api, sekaligus mendukung pengembangan ekonomi daerah.
“KAI berkomitmen untuk terus menyediakan transportasi publik yang efisien, terjangkau, dan ramah lingkungan,” katanya. (Haris)
Komentar