Peneliti Deteksi Tahap Awal Alzheimer Lewat Urin

Ilustrasi

CIREBON (CT) – Alzheimer adalah jenis demensia paling umum yang awalnya ditandai oleh melemahnya daya ingat, hingga gangguan otak dalam melakukan perencanaan, penalaran, persepsi, dan berbahasa. Misalnya yang diawali dengan sebatas lupa soal isi percakapan yang baru saja dibincangkan atau lupa dengan nama obyek dan tempat, bisa berkembang menjadi disorientasi dan perubahan perilaku. Perubahan perilaku dalam hal ini seperti menjadi agresif, penuntut, dan mudah curiga terhadap orang lain. Bahkan jika penyakit Alzheimer sudah mencapai tingkat parah, penderita dapat mengalami halusinasi, masalah dalam berbicara dan berbahasa, serta tidak mampu melakukan aktivitas tanpa dibantu orang lain.

Saat ini, diagnosis Alzheimer sering datang bila gejala mental yang jelas mulai menunjukkan hal-hal seperti – sering terlambat, karena pada saat ini otak telah mengalami kerusakan yang signifikan. Itu sebabnya para ilmuwan ingin mencari tanda-tanda yang muncul sebelumnya, bahkan pada mereka yang tidak menunjukkan gejala, yang akan menawarkan kesempatan untuk menguji obat untuk memperlambat atau bahkan menghentikan perkembangannya.

Salah satu jalan yang perlu ditelusuri adalah urin. Selama bertahun-tahun, bahan kimia yang terkandung dalam produk limbah ini telah digunakan sebagai indikator penyakit tertentu, dan beberapa bahkan ditandai dengan komposisi kimia yang abnormal. Hal itu dilakukan peneliti dengan uji coba studi pada tikus dengan model Alzheimer telah menemukan, bahwa salah satu komponen tertentu meningkat pada tikus tersebut, dan bahwa kenaikan yang jelas sebelum timbulnya patologi ciri Alzheimer yaitu, peningkatan bundel beracun dari protein yang disebut amiloid-β (Aβ).Gen rusak dapat mengakibatkan perubahan dalam urin yang muncul pada awal penyakit Alzheimer. (Net/CT)

BACA JUGA:  Klise Pamerkan Foto Bertemakan Air dan Kehidupan

Komentar