Citrust.id – Ernawati, (32), asal Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan, yang berprofesi sebagai karyawan swasta, berbagi pengalamannya sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.
Terdaftar sebagai peserta segmen Pekerja Penerima Upah (PPU), Ernawati bercerita bahwa kala itu ia memerlukan pemeriksakan kesehatan karena sakit demam dan batuk.
“Karena dirasa membuat tidak nyaman saat saya beraktivitas dan menggangu waktu istirahat, saya berobat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat saya terdaftar. Di sana, cukup menggunakan KTP dengan menunjukan Nomor Induk Kependudukan (NIK), saya dapat mengakses pelayanan di FKTP tanpa dikenakan biaya tambahan atau iur biaya. Pelayanannya cepat, ramah, dan alhamdulillah dari mulai pendaftaran sampai dengan menerima obat, saya terlayani dengan baik, tidak dikenakan biaya tambahan,” ucap Ernawati (13/12/2024).
Ernawati menyebutkan, salah satu keuntungan dari layanan Program JKN adalah tidak adanya perlakuan berbeda terhadap peserta. Baik pasien umum, maupun pasien yang memanfaatkan Program JKN mendapatkan layanan yang sama. Ini membuatnya semakin yakin program ini ditujukan untuk semua golongan masyarakat.
“Yang saya rasakan, tidak ada perbedaan dari sisi perlakuan fasilitas kesehatan (faskes) baik pasien umum maupun pasien yang menggunakan BPJS Kesehatan. Semua dilayani dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang berlaku dan ditetapkan di faskes,” ujar Ernawati.
Ernawati mengakui juga merasakan manfaat dari adanya Aplikasi Mobile JKN. Ia sudah mencoba beberapa fitur yang terdapat pada Aplikasi Mobile JKN, di antaranya, fitur Antrean Online dan Skrining Kesehatan.
Menurutnya, fitur tersebut sangat membantu dan mempermudah akses pelayanan medis. Bukan hanya itu, beragam fitur yang terdapat di Aplikasi Mobile JKN juga memudahkan peserta dalam memenuhi kebutuhan administrasi.
“Saya sudah coba beberapa fitur yang ada, seperti Antrean Online yang sangat membantu saya dalam mengambil antrean, lalu Skrining Kesehatan yang memungkinkan saya untuk mengetahui atau mendeteksi penyakit yang dimungkinkan saya alami sejak dini. Sehingga saya bisa melakukan tindakan preventif seperti menjaga pola hidup sehat dan olah raga teratur untuk meminimalisir penyakit yang mungkin timbul di usia nanti,” ungkap Ernawati.
Ia berharap, fitur-fitur digital itu bisa terus dikembangkan untuk kenyamanan semua pengguna. Ernawati mengapresiasi inovasi lain yang ada di Aplikasi Mobile JKN yang mempermudah peserta, seperti pengaturan jadwal kunjungan, informasi tagihan, dan riwayat layanan kesehatan.
Menurutnya, aplikasi itu dirancang untuk memenuhi kebutuhan peserta di zaman digital, sehingga peserta tidak perlu repot mengakses layanan kesehatan secara manual.
Meski merasa puas, Ernawati tetap berharap agar pelayanan kesehatan dalam Program JKN terus ditingkatkan.
“Semoga ke depannya petugas medis dan staf lainnya dapat terus meningkatkan layanan. Saya juga berharap inovasi di FKTP dan FKRTL bisa berlanjut,” ujar Ernawati.
Ernawati juga menekankan pentingnya memberikan informasi kepada masyarakat tentang cara memanfaatkan Program JKN. Ia merasa banyak peserta yang belum sepenuhnya mengerti cara menggunakan layanan ini dengan baik, termasuk fitur-fitur digital yang ada.
“Jika lebih banyak orang memahami, mereka akan lebih mudah untuk mengakses layanan kesehatan yang tersedia,” ucap Ernawati.
Sebagai bagian dari masyarakat yang merasakan langsung manfaat program tersebut, Ernawati berharap BPJS Kesehatan dapat terus meningkatkan kualitas layanan. Ia yakin, perpaduan antara teknologi dan layanan kesehatan yang baik dapat memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap Program JKN.
Komentar